Wakil Dekan 2 Fikkes memberikan sambutan pelatihan

Semarang │(16/09/2017) Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) bekerjasama dengan Yayasan Ambulance Gawat Darurat (AGD) 118 menyelenggarakan Pelatihan Penanganan Gawat Darurat Obstetric Neonatus atau Midwifery Emergency Course (MEC). Pelatihan berlangsung dari tanggal 15 s/d 17 September 2017 di gedung NRC Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Unimus. Ketua Panitia pelatihan (Agustin Rahmawati, SSiT, M.Kes) menyampaikan bahwa peserta pelatihan sejumlah 40 orang terdiri dari mahasiswa, alumi dan bidan dari berbagai kota di Jawa Tengah, menghadirkan lima trainer yaitu satu dokter SpOG, satu dokter SpA dan tiga bidan dari yayasan AGD 118. “Tujuan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, sikap dam  ketrampilan bidan dalam penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal. Pelatihan ini sesuai dengan visi program studi yang unggul dalam kegawat daruratan maternal neonatal” papar Agustin.

Simulasi penanganan kegawatdaruratan maternal oleh trainer

Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Wakil Dekan 2 Fikkes (Dr. Tri Hartiti, M.Kes), Ketua Program Studi Diploma Tiga Kebidanan (Dewi Puspitaningrum, S.Si.T, M.Kes) dan segenap Civitas Academika. Wakil dekan II Fikkes Unimus (Dr. Tri Hartiti S.Kp., M.Kep) dalam sambutannya menyampaikan dalam kerjasama antara unimus dengan Ambulance 118 yang sudah terlaksana sejak tahun 2003, pelatihan MEC dapat meningkatkan atau mengupgrade ilmu pengetahuan tentang Maternal Emergency bagi tenaga kesehatan. “Kompetensi kegawatdaruratan yang didapat selama pelatihan dapat sebagai pendamping Ijazah yang dapat digunakan  untuk mendukung pencarian pekerjaan. Tenaga bidan yang memiliki kompetensi dalam penanganan kegawatdaruratan maternal diharapkan dapat mendukung pekerjaan seorang bidan dalam melayani masyarakat dengan penanganan yang tepat” papar Dr. Titi.

Peserta pelatihan MEC serius memperhatikan pemaparan trainer

“Sebagai seorang bidan yang harus bisa melayani pasien dengan baik, dimanapun berada harus tetap bersikap cerdas, tepat penilaian totalitas dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik, sehingga tidak terjadi delay yang bisa menjadi sumber masalah. Setelah pelatihan selesai tidak hanya sertifikat yang didapat peserta tetapi peserta akan menjadi the real provider yang benar – benar mampu untuk mengetahui, memahami kondisi yang sedang terjadi” papar Dr. Reghinta Yasmeen, SpOG selaku koordinator trainer pelatihan MEC.  Selama tiga hari pelatihan peserta mendapatkan  materi teori dan praktik penanganan gawat darurat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam penanganan terhadap Maternal Emergency. Berbagai materi yang didapat peserta pelatihan antara lain bantuan hidup dasar, manajemen airway breathing, manajemen eklampsia, manajemen perdarahan ibu hamil / post partum, trauma dan syok ibu hamil. Peserta juga dikuatkan tentang materi manajemen kegawatan neonatal yaitu asfiksia neonatus, RJP neonatus, dll.

Reportase UPT Kehumasan & Protokoler

Loading