Direktur Pondok Pesantren putri KH Sahlan Rosjidi Unimus Rohmat Suprapto, SAg, M.Si menyampaikan sambutan

Semarang  (30/05/2018) Mahasiswa yang selalu dianggap sebagai insan akademis, berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, berpikir rasional, obyektif serta kritis. Mahasiswa yang dianggap memiliki kemampuan teoritis, mampu memformalisasikan apa yang dia ketahui, dan menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran. Pembelajaran di kampus tentunya di lakukan untuk mencetak insan akademisi yang berpengatahuan luas. Meskipun demikian pembelajaran di perguruan tinggi tidaklah melulu hanya untuk mencerdaskan otak namun juga menguatkan moral dan kepedulian sosial. Kepedulian sosial berupa suka menolong, murah hati, persahabatan, kerjasama, berbagi, gotong royong pada mahasiswa dan generasi muda sebaiknya tidak digadaikan dengan perhatian yang berlebih dan tak terkendali terhadap teknologi yang disalahgunakan.

Dipaparkan oleh Direktur Pondok Pesantren putri KH Sahlan Rosjidi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)  Rohmat Suprapto, SAg,  M.Si bahwa mahasiswa wajib memiliki kompetensi tidak hanya berkenaan dengan kecerdasan otak juga wajib memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Salah satu pembelajaran yang dilakukan dalam meningkatkan kepedulian sosial pada mahasiswa dilakukan oleh Unimus dengan menggelar “Semarak Ramadan dan Buka Bersama” Pondok Pesantren Putri KH Sahlan Rosjidi Unimus bersama Yayasan Yatim Piatu dan Ponpes Al Ikhlas Al Hadi Semarang, Rabu (30/05/2018). Ratusan santri putri (mahasantri) dan anak yatim hadir dalam kegiatan yang di gelar di hall Ponpes yang ada di kampus terpadu Unimus tersebut.

Mahasantri dan anak-anak yatim berbaur bersama dalam kegiatan “Buka Bersama”

Rohmat Suprapto menyatakan acara bersama anak yatim piatu dijadikan sarana meningkatkan kepedulian atau kepekaan sosial para mahasiswa putri penghuni asrama ponpes Unimus ini. “Tujuannya sebagai ajang silaturahmi agar terbangun jiwa sosial kemasayarakat yang kuat. Setelah di ponpes ini para mahasantri ini akan kembali tinggal di masyarakat. berbagai kegiatan yang dilakukan di ponpes KH Sahlan Rosjidi Unimus” papar Rohmat.  “Masyarakat ada yang kelas menengah atas serta menengah bawah. Diharapkan para santri nantinya dekat dengan masyarakat yang secara ekonomi belum berkecukupan. Bertemu dengan anak yatim akan membuat mahasantri menjadi lebih bersyukur dan lebih peduli pada orang lain ” imbuh Rohmat Suprapto yang juga Kepala Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK)) Unimus.

Wakil Rektor III Unimus Drs. Samsudi Raharjo, MT, MM yang hadir dalam kesempatan itu menambahkan bahwa Unimus mendidik mahasiswa dengan bekal kompetensi menyeluruh. “Lulusan Unimus tak cukup hanya dibekali dengan ijazah dan keahlian namum juga dibekali penguatan keagamaan, soft skill dan moral yang baik” imbuh Wakil Rektor III Unimus. “Forum yang digelar oleh Ponpes Putri Unimus dengan mengundang anak yatim ke kampus akan menjadi sarana peningkatan kepedulian terhadap masyarakat” imbuhnya.

Reportase UPT Humas dan Keprotokoleran

Loading