Semarang | Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) sebagai salah satu pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian memiliki kompetensi di bidang mikrobiologi, mengadakan pelatihan mikrobiologi dasar yang dikelola secara professional. Bekerja sama dengan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), pelatihan mikrobiologi dasar ini diselenggarakan dalam rangka mendukung dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan bagi tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik (TLM). Mengusung tema “Bacteriology Proficiency For Medical Technologist From Specimen Collection To Result” (23/07/2018), pelatihan tersebut dihadiri oleh peserta dari seluruh daerah di Indonesia seperti Padang, Medan, Samarinda, Banjarmasin, Purwokerto, Yogyakarta, dll.

 

 

Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPW PATELKI Jawa Tengah sekaligus Dekan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan (Fikkes) UNIMUS, Dr. Budi Santosa, M.Kes.Med menyatakan bahwa kompetensi tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik (TLM) di Indonesia harus ditingkatkan. “Hari ini kita awali dengan tema Bakteriologi, karena ilmunya sudah berkembang pesat. Kita harus update agar tidak ketinggalan. Di Indonesia, tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik (TLM) masih sangat sedikit, padahal banyak penyakit infeksi. Sehingga diharapkan kedepannya lebih banyak tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik (TLM),’’ ujarnya. Budi menjelaskan bahwa tantangan utama bagi tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik (TLM) adalah menegakan diagnosis secara benar. “Bisa pilih alat, metode, dan sample dengan benar. Hasil Laboratorium harus valid karena dampaknya terhadap diagnosis penyakit pula,” tambahnya.

 

 

Turut hadir pula untuk memberikan sambutan Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. Dalam paparannya, Rektor UNIMUS tersebut menyatakan bahwa UNIMUS sebagai salah satu lembaga pendidikan formal ikut berkontribusi terhadap keilmuan laboratorium klinis. “Selain menjadi tuan rumah workshop mikrobiologi dasar ini, UNIMUS juga telah membuka program studi baru satu-satunya dan pertama di Indonesia, yaitu Magister Sains Laboratorium Medis,” terangnya. Prof. Masrukhi menambahkan bahwa pelatihan tersebut bersifat dasar yang harus dimiliki oleh setiap peneliti yang akan beraktivitas terkait dengan mikroorganisme di laboratorium. Yang paling utama adalah bagaimana memberikan ilmu untuk mengupdate tenaga Teknologi Laboraturium Medik karena dunia mikrobiologi sungguh luar biasa pesatnya. Harapannya, agar setiap peserta pelatihan mampu menyerap ilmu sebanyak-banyaknya agar kompetensi tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik dapat meningkat.

 

Loading