Wakil Rektor III Unimus Dr. Samsudi Rahardjo, ST., MT, MM membuka acara workshop

Semarang │Unimus (22/03/2019)  Undang-Undang Nomor 12 Tahun pasal 13 ayat 2 menyatakan bahwa mahasiswa secara aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, penguasaan, pengembangan, dan pengamalan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk menjadi ilmuwan, intelektual, praktisi, dan profesional yang berbudaya. Menjembatani ini Dirjen Belmawa mengadakan Program Hibah Bina Desa Badan (PHBD) bagi mahasiswa. PHBD merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta melalui Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Melalui PHBD mahasiswa diharapkan tumbuh rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

PHBD yang didanai oleh Kemenristekdikti tentu harus dipersiapkan dengan baik. Menangkap peluang tersebut, Badan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar “Workshop Penyusunan Proposal PHBD Tahun 2019” yang dihadiri perwakilan organisasi mahasiswa dan mahasiswa di Unimus. Bertempat di Aula Gedung NRC lantai 4 kegiatan Worshop peningkatan kompetensi bagi mahasiswa dalam penulisan proposal ilmiah dibuka oleh Wakil Rektor III Dr. Samsudi Rahardjo, ST., MT, MM.  Workshop di gelar pada Jum’at (22/03/2019) menghadirkan narasumber Eko Yulianto, M.Pd dan Abdul Azis, M.Pd dosen dari Fakultas MIPA sekaligus sebagai pembina PHBD Unimus tahun 2019.

Abdul Azis, M.Pd dosen pendidikan Matematika sekaligus sebagai pembina PHBD Unimus tahun 2019 menerangkan kiat sukses menyusun proposal PHBD

Wakil Rektor III Unimus menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan workshop merupakan kegiatan yang tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi soft skill mahasiswa yang sesuai dengan tujuan universitas yaitu menjadi generasi yang unggulunggul berkarakter berbasis teknologi dan berwawasan Internasional. “Ada dua hal yang harus dikembangkan oleh universitas kepada mahasiswa untuk menunjang ketampilan dan kompetensi yaitu kemapuan hardskill yang diberikan melalui perkuliahan akademik yang sesuai dengan kompetensi masing-masing prodi, dan kemampuan soft skill yang diperoleh dengan berorganisasi melalui ormawa, agar bisa menyampaikan pendapat, masalah, dan berargument. Kedua hal tersebut harus saling menunjang dan berkaitan untuk keberhasilan mahasiswa setelah lulus dan terjun di dunia kerja” papar Dr. Samsudi Rahardjo.

Mahasiswa peserta workshop antusias bertanya dalam sesi diskusi

Kepala BAAK Unimus  Rosita Lihasari, S.Sos, M.Si juga bertujuan untuk memberikan ilmu dan pengetahuan bagi mahasiswa untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penyusunan dan penulisan proposal yang dapat didanai oleh Pemerintah. “Melalui Workshop penyusunan proposal PHBD tersebut harapannya mahasiswa dapat mengeksplore kemampuan yang dimiliki dan dapat melihat potensi potensi dari suatu daerah atau desa untuk dikembangkan dan dijadikan desa binaan, selanjutnya bisa menjadikan desa atau daerah yang telah dibina dari desa yang pra sejahtera menjadi desa yang sejahtera. Gagasan ituangkan dalam sebuah tulisan yang berupa proposal kegiatan yang tersusun dan dikerjakan oleh kelompok – kelompok mahasiswa yang terdiri dari sepuluh orang per kelompok” terang Rosita. Melalui kegiatan ini mahasiswa diajarkan tentang kiat dan trik menyusun proposal PHBD agar dapat lolos. Setiap tahun Unimus berhasil lolos dalam program PHBD untuk di danai Kemenristekdikti 1-2 proposal setiap tahun. Tahun 2019 juga diharapkan lebih banyak proposal PHBD dari Ormawa Unimus yang didanai oleh Dirjen Belmawa Kemenristekdikti.

Reportase UPT Humas dan Protokoler

Loading

Leave a Reply