Semarang – Pelayanan kesehatan saat ini berorientasi untuk merawat pasien secara komprehensif. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kolaborasi dari berbagai bidang kesehatan (interprofessional collaboration). Perubahan paradigma ini tentu tidak dapat diwujudkan secara instan, namun perlu dilatih dalam proses pendidikan. Oleh karenanya, pendidikan berbasis inter-professional education (IPE) perlu diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan kesehatan, salah satunya dalam pendidikan kedokteran gigi. Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) mengembangkan pembelajaran IPE untuk mahasiswa. Tidak hanya kegiatan teori, mahasiswa juga diajarkan untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah kesehatan secara langsung di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan IPE tidak lepas dari kerja sama dengan berbagai pihak seperti warga Kelurahan Sendangmulyo, Puskesmas Kedungmundu, dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Sosialisasi kegiatan IPE kepada warga Kelurahan Sendangmulyo dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Januari 2022 lalu. Bertempat di Balai RW 1 Kelurahan Sendangmulyo, kegiatan diikuti oleh Ketua PKK RW 1, kader posyandu, dan 16 warga binaan. Pada kesempatan ini hadir pula jajaran dekanat maupun prodi dari FKG dan FK Unimus, kepala Unit Kedokteran Gigi Komunitas (UKGK), dan tim IPE FK & FKG Unimus. Acara dibuka oleh sambutan Wakil Dekan 1 FKG Unimus drg. Nur Khamilatusy Sholekhah, MM. Acara dilanjutkan dengan penjelasan kegiatan IPE dan penandatanganan surat kesediaan warga. Kegiatan ini sekaligus mengawali pembelajaran IPE sebagai bentuk kolaborasi FKG, FK, dan warga masyarakat.

Loading

Leave a Reply