Kasubbag TU Kemenag Kota Semarang (kiri) menyerahkan ijin operasional Ponpes Sahlan Rosjidi dari kepada Wakil Rektor III Unimus (kanan)

Semarang │(29/08/2017) Tigaratus tujuh mahasantri (mahasiswa santri putri) baru Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) tahun akademik 2017/ 2018 memasuki asrama mahasiswa (rusunawa Unimus) guna mengikuti program Pondok Pesantren (Ponpes) Putri KH Sahlan Rosjidi selama setahun di rusunawa kampus tersebut. Mahasantri tersebut diserahkan secara resmi dari perwakilan orang tua mahasantri pada Unimus untuk masuk ponpes lewat acara “welcome speech” di ponpes yang menempati bangunan rusunawa 3 lantai kampus terpadu Unimus. Pelaksanaan kegiatan bersamaan dengan penyerahan ijin operasional Pondok Pesantren Putri Sahlan Rosjidi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. Hadir dalam acara tersebut Kasubbag Tata Usaha kota Semarang (Drs. H. Labib, MM) mewakili kakanwil kemenag, Rektor Unimus (Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd), Wakil Rektor II (Dr. Sri Rejeki., M.Kep, Sp.Mat), Wakil Rektor III (Drs. Syamsudi Raharjo., MM, MT) dan jajaran pimpinan Unimus.

Direktur Pondok Pesantren KH Sahlan Rosjidi yang juga Ketua Lembaga Studi Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) Unimus Rohmat Suprapto, S.Ag, MSi pada acara Welcome Speech menyatakan jumlah mahasantri baru yang dapat ditampung oleh Ponpes adalah 307 mahasiswi. “Selama di Pondok Pesantren mahasantri akan dibekali 4 kompetensi meliputi kompetensi keagamaan (seperti baca Quran, salat, hafalan surat-surat pendek), kompetensi kepemimpinan (pembentukan karakter pemimpin seperti jujur, ulet, dispilin), kompentensi kebahasaan (penguasaan bahasa Arab dan Inggris), dan kompetensi kepribadian (pembentukan karakter seperti akhlak, sopan santun)” papar Direktur Ponpes KH Sahlan Rosjidi.

Wellcome speech dari Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd

Rektor Unimus pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tidak semua mahasiswi baru Unimus tahun 2017 ini bisa masuk ponpes, hanya 300-an dari semua mahasiswa baru yang bisa menempati ponpes. Masa ponpes mereka berakhir tahun depan dan akan digantikan mahasiswa baru tahun 2018. “Dengan memasuki pondok pesantren, para santri yang juga mahasiswi baru ini bisa mendapat pendidikan, pengajaran dan mengamalkan nilai-nilai Islam seperti yang diajarkan di ponpes. Lewat ponpes akan dihasilkan cendekiawan dan kader bangsa unggul” papar Prof. Masrukhi.

Sementara itu Ka TU Kantor Kementerian Agama Kota Semarang menyatakan Kemenag Kota Semarang menyambut baik dan member apresisiasi tinggi atas pendaftaran ponpes di Unimus sampai keluar ijin operasional dari Kemenag tersebut. “Pada dasarnya ponpes dan pendidikan keagaamaan di masyarakat secara langsung membantu Kemenag dalam ikut mencerdaskan bangsa dan mengajarkan nilai-nilai keagamaan” tambah Drs. Labib. Pada acara tersebut secara smbolik peserta ponpes menerima kunci asrama dari Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Unimus Dr. Syamsudi Raharjo, MM, MT.

Reportase UPT Kehumasan & Protokoler

Loading