
Semarang, 28 Oktober 2017 sebagai upaya pencegahan angka kematian Ibu dan bayi di Indonesia yang masih cukup tinggi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang menyelenggarakan Seminar Nasional “Reduksi angka kematian ibu dalam perspektif sustainable development goals 2030 sinergi dan optimalisasi peran tenaga kesehatan” yang dilaksanakan di hotel Semesta semarang. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 3 (Drs. Samsudi Raharjo, MM, MT.,) Dekan FKM (Mifbakhuddin, S.K.M, M.Kes.), dan segenap sivitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan pembicara “dr. Agung Sugihantono, MPH” dari Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, “dr. yulianto Prabowo, M.Kes” Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, “Dr. Ir. Rahayu Astuti, M.Kes” Dosen FKM Unimus (Ahli Gizi Kesmas), “Indah Arum Sari, S.KM” Praktisi KIA, serta Para Mahasiswa dan Tenaga Kesehatan di kota semarang. Untuk mengawali seminar tersebut sehari sebelumnya telah dilaksanakan paparan proposal yang dilaksanakan di kampus Unimus pada tanggal 27 Oktober 2017.

Rektor Unimus melalui Wakil Rektor III menyampaikan apresisanyanya terhadap Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan menyebutkan bahwa acara tersebut merupakan langkah awal yang bagus sebagai salah satu bentuk upaya reduksi angka kematian ibu dan bayi melalui pemberian pengetahuan bagi mahasiswa Unimus Khusunya Program Studi Kesehatan Masyarakat. “Mahasiswa FKM tentunya akan berkecipung di dunia kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat umum, sehingga harus memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam edukasi masyarakat salah satunya dalam penurunan AKI” papar Wakil Rektor III Unimus. Sementara itu Dekan FKM menjelaskan bahwa berkaitan dengan angka kematian ibu dan bayi yang masih cukup tinggi maka diperlukan adanya upaya yang sinergi untuk mencegah hal tersebut. “Tentunya diperlukan peran utama dari tenaga di bidang kesehatan, yang dengan upaya perlu diadakannya pendidikan, peran yang berkaitan dengan bidang kesehatan yang optimal, serta perbaikan dari infrastrutur karena angka kematian ibu dan bayi tidak semata-mata dari bidang kesehatan saja melainkan dari infrastruktur yang kurang baik, misalnya tidak adanya biaya untuk menjangkau dari rumah ke ketempat penanganan kesehatan” tandas Dekan FKM Unimus.

Angka kematian ibu dan bayi bisa diturunkan dengan diterapkannya penundaan usia pernikahan, terutama tidak menikah dibawah usia yang telah ditentukan pemerintah. Sehingga upaya – upaya tersebut bisa bersinergi dan terintegrasi, tentunya kebijakan-kebijakan dari kemenkes RI diimplementasikan dibawahnya, di dinas kesehatan Provinsi. Seminar Nasional tersebut Fjuga menghadirkan narasumber Praktisi dari Dinas Kesehatan Kota Tegal yang juga alumni Fakultas Kesehatan Unimus (Indah Arum Sari, S.KM) yang telah berpengalaman berkecimpung di bidang penurunan angka kematian ibu dan bayi. Materi dalam seminar tentunya hal tersebut dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap mahasiswa setelah lulus dapat menjadi tenaga kesehatan yang baik dan dapat memahami tugas dan tangggung jawab menjadi seorang yang bertugas di bidang kesehatan.
Reportase UPT Humas & Protokoler