Semarang | Capaian prestasi dalam raihan dana penelitian dan pengabdian masyarakat (pengabmas) oleh dosen Unimus tahun 2018 memang cukup menggembirakan. Terbukti dengan peringkat Unimus dalam perolehan hibah di PTS di Jawa Tengah menempati posisi ke empat dan peringkat lima besar penerima hibah penelitian dan pengabdian masyarakat di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia dari total 177 PTM. Namun hal tersebut tidak membuat Unimus puas diri karena Unimus ingin selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian serta pengabdian masyarakat kedepannya. Oleh karena itu, semua unit di Unimus berupaya secara optimal. Salah satunya adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) terus memacu para dosen Unimus untuk meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat.

 

Reviewer Nasional Bidang Pengabdian Direktorat Riset dan Pengadian Masyarakat Kemristekdikti, Dr. Suparni Setyowati Rahayu, M. Si saat memberikan paparan

Rabu, 30 Mei 2018 di gedung  Nursing Research Center Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Semarang menggelar workshop penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat hibah DRPM. Menghadirkan narasumber dari Reviewer Nasional Bidang Pengabdian Direktorat Riset dan Pengadian Masyarakat Kemristekdikti, Dr. Suparni Setyowati Rahayu, M. Si. Suparni memotivasi para dosen yang mengikuti workshop untuk lebih giat lagi melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. “Ada hubungan yang erat antara perguruan tinggi dengan pemberdayaan masyarakat, hilirisasi hasil riset perguruan tinggi nantinya akan berdampak terhadap pembangunan di masyarakat,” ujarnya.

 

 

Puluhan dosen di lingkungan Universitas Muhammadiyah Semarang mengikuti workshop penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat hibah DRPM tersebut. Dosen Polines tersebut juga menyampaikan bahwa perlu strategi percepatan pemberdayaan masyarakat, serta sinergitas antara akademisi dari perguruan tinggi dengan stakeholder terkait dalam pemberdayaan masyarakat. Untuk pengabdian, dia menyarankan jangan hanya fokus di Semarang saja, tetapi bisa ke Demak, Jepara, Pati, Batang, Grobogan, dan lainnya. “Isu potensial yang bisa digarap dan menarik untuk diangkat sebagai bahan (obyek) riset (penelitian) dan pengabdian kepada masyarakat, diantaranya meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan, konservasi, gender, perlindungan anak, pangan dan energi,’’ tambah Suparni.

 

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Wakil Rektor I Unimus, Dr. Sri Darmawati, M.Si. Beliau menyampaikan dalam sambutannya, bahwa kegiatan workshop tersebut haruslah mampu membuat dosen Unimus terpacu menciptakan karya ilmiah yang berkualitas. “Untuk dosen yang belum lolos Hibah nanti bisa dikoreksi oleh Ibu Suparni, sedangkan untuk yang belum mengusulkan bisa mendapatkan ilmu agar nantinya dapat mengusulkan proposal penelitian atau pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

 

Loading