Semarang | Pengelolaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) menjadi hal yang sangat penting mengingat kebutuhan untuk menjaga keberlangsungan pendidikan tinggi yang berkualitas dengan keterbatasan sumber pendanaan khususnya yang berbasis wakaf. Oleh karenanya untuk menjawab pertanyaan yang selama ini menjadi sumber permasalahan seputar wakaf dan kehartabendaan, Majelis Wakaf Kehartabendaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Seminar “Pengelolaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Berbasis Wakaf” secara daring pada Sabtu (22/08/2020).

Hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara, Ketua PWM Jawa Tengah KH Drs. Tafsir, M.Ag. Pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan seminar penting untuk diikuti mengingat sekian banyaknya tanah wakaf atau hal lain yang dimiliki oleh Muhammadiyah termasuk PTM-nya. “Oleh karenanya kita membutuhkan pandangan dari para pembicara untuk membahas seputar wakaf dalam pengelolaannya di  Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Selama ini kita sering membahas mengenai “potensi”, padahal hal yang lebih penting adalah “aktualisasi”, “ imbuhnya.

Acara dilanjutkan dengan pembahasan dari Keynote Speaker Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd (Rektor Unimus). Pihaknya menjelaskan bahwa Indonesia akan berada dalam fase puncak demografi pada tahun 2025 – 2035. “Maka dari itu untuk menyongsong satu abad Kemerdekaan Indonesia 2045 (Generasi Emas), Pendidikan Tinggi harus bisa diakses seluasnya oleh masyarakat terutama Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Hal ini untuk menyiapkan generasi yang kompeten, unggul, dan berdaya saing. Sehingga pengelolaan PTM harus tetap terjaga agar tetap berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, “ jelasnya.

Acara dimoderatori oleh Sekretaris MWK PWM Jawa Tengah, Dr. H. A Furqon, Lc., MA dan diikuti oleh ratusan peserta serta mendatangkan 3 pembicara secara virtual yakni H. Hendri Tanjung, Ph.D (Koordinator Pembinaan Nadzir BWI Pusat dan Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor) dengan topik yang dipaparkan “Wakaf untuk Kualitas Perguruan Tinggi”,  dilanjutkan pembicara kedua Prof. Dr. Raditya Sukmana, MA (Guru Besar Bidang Wakaf dan Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB Unair) dengan paparan “Pengalaman UNAIR dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi Berbasis Wakaf”, serta pembicara terakhir Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D (Ketua Lazizmu Pusat dan Wakil Rektor IV UM Yogyakarta). Acara ditutup oleh Ketua MWK PWM Jawa Tengah H. Widadi, SH.

Loading

Leave a Reply