Akhir-akhir ini topik kesehatan jiwa sangat hangat dibicarakan oleh para milenial, terutama terkait dampak pandemi terhadap kesehatan mental. Munculnya pandemi yang menyebabkan terbatasnya mobilitas berimplikasi ke banyak hal, termasuk terhadap pekerjaan dan proses pembelajaran di Universitas. Dosen dan tenaga kependidikan harus menyesuaikan diri dengan kegiatan work from home, sementara itu mahasiswa harus membiasakan kuliah online berlangsung hingga hampir dua tahun terakhir. Perubahan pola bekerja dan belajar ini tak jarang menyulut stres dan menjadi kemelut pikiran serta emosional sehingga menjadi beban mental yang cukup mengganggu. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bagi civitas akademika inilah yang menggugah panitia Health Promoting University (HPU) untuk bergerak menginisiasi program Kampus Anti Stres, yang salah satunya dengan menyelenggarakan Training of Trainer Peer Counselor Kampus Anti Stres HPU.

Kegiatan yang dilaksanakan hari Rabu (13/10) ini bertujuan untuk sosialisasi program HPU, memberikan pembekalan terhadap peer counselor, dan mencari ide serta masukan dari civitas akademika FK Unimus. Kegiatan diawali dengan sambutan dari penanggung jawab program inisiasi HPU, dr. M. Riza Setiawan, MOSH. Kemudian materi pertama diisi oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D yang mensosialisasikan program HPU dan menjabarkan ruang lingkup serta tugas tim HPU. Materi kedua mengenai strategi komunikasi efektif untuk penguatan perilaku sehat di kampus disampaikan oleh Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes. Melalui kedua materi tersebut diharapkan para peserta dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dapat mensosialisasikan program HPU dan kedepannya akan dilatih menjadi peer counselor untuk mewujudkan Unimus sebagai kampus anti stres. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi Action Plan HPU. Para peserta bersemangat mengemukakan ide-idenya untuk mewujudkan kampus sehat, mulai dari advokasi, kampanye, deklarasi, dan program lainnya.

HPU atau program kampus sehat Unimus digawangi oleh dr. M. Riza Setiawan, MOSH dan dr. Nina Anggraini, M.Kes selaku penanggungjawab program inisiasi HPU dari Kemenkes. Unimus dan 22 kampus lain mendapat kesempatan menginisiasi HPU di universitas masing-masing dengan pendampingan oleh Universitas Gadjah Mada. “Program HPU sementara ini terbatas pada civitas akademika Fakultas Kedokteran saja, namun harapan kedepannya program ini dapat diimplementasikan di tingkat universitas dan berjalan rutin demi kehidupan kampus yang lebih sehat”, ungkap Riza.

Loading

Leave a Reply