Semarang – Penanggulangan Tuberculosis di Indonesia bertujuan memutuskan rantai penularan sekaligus menurunkan insidensi Tuberculosis di masyarakat. Saat ini jumlah penderita Tuberculosis di negara Indonesia masih tergolong tinggi di dunia. Peran tenaga laboratorium medik sebagai penunjang dan penentu diagnosis tuberculosis sangat diperlukan, mengingat kompetensinya untuk pemeriksaan mikroskopis tuberculosis dapat menentukan klasifikasi, tipe penyakit serta untuk menilai kemajuan dan hasil pengobatan pasien tuberculosis. Berlatar belakang dari hal tersebut, program studi D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menggelar kuliah pakar Mikrobiologi, pada Minggu (12/12/2021).

Digelar secara daring, kegiatan mengusung tema “Identifikasi Mikroskopis Tuberculosis” dan menghadirkan Nurjani, STr.Ak sebagai narasumber dari Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang. Dimoderatori oleh Muhammad Evy Prastiyanto, S.Si, M.Sc, acara diikuti oleh mahasiswa semester 5 (lima) yang akan mengikuti kegiatan magang di Laboratorium Rumah Sakit mulai Januari 2022 mendatang.

Kuliah pakar Identifikasi Mikroskopis Tuberculosis ini merupakan kuliah pakar ke-empat yang diselenggarakan oleh pihak prodi D3 Analis Kesehatan, dimana sebelumnya telah menyelenggarakan Kuliah Pakar Sitohistoteknologi dengan menghadirkan narasumber dari RSCM Jakarta , Lab. PA (Mardian Iswahyudi, M.Si), Kuliah Pakar Parasitologi dengan R. Ismi Farhati, SKM sebagai narasumber dari Balai Laboratorium Kesehatan dan PAK Provinsi Jawa Tengah serta Kuliah Pakar Kimia Klinik dengan narasumber Dr. dr. Wahyu Siswandari, M.Si.Med., Sp.PK dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman. Narasumber memaparkan materi seputar pengumpulan specimen dahak, pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam (BTA) hingga praktek langsung.

Loading

Leave a Reply