UNIMUS | Wakil menteri Kesehatan Prof. dr Ali Ghufron Mukti M.Sc., Ph.D menyampaikan Kuliah Umum di hadapan raturan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan dosen dari Program Studi Kedokteran, Kedokteran Gigi, Kesehatan Masyarakat dan Program Studi Kesehatan lainnya, pada hari Senin (23/6/2014) di Aula Gedung Nurshing Research Center (NRC) Unimus Jl. Kedungmundu Raya 18 Semarang.
Kegiatan Kuliah Umum di laksanakan dalam rangka menyemarakkan lustrum 3 Unimus, yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dengan tema `Kebijakan Kesehatan Menyongsong era AFTA tahun 2015`.
Pak Ali Gufron menyampaikan materi `Peran Sumberdaya Kesehatan menyongsong Indonesia Baru`, beliau menyampaikan yang di antaranya tentang jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Jaminan kesehatan di Indonesia mempunyai peran luar biasa pentingnya, karena masalah kesehatan di Indonesia masuk dalam resolusi PBB yang masuk ke dalam masalah besar dunia.
Kesepakatan global tentang kesehatan yang salah satunya adalah pengembangan sistem jaminan atau ansuransi kesehatan sosial. Di Indonesia sistem jaminan kesehatan sudah mulai dikembangkan, dengan tujuan utama di antaranya adalah (1) peningakatan akses bagaimana setiap warga bangsa memiliki layanan akses kesehatan dimanapun berada, (2) equity adalah pemerataan dan keadilan dalam biaya kesehatan, (3) kualitas layanan yg lebih bagus yang berstandar internasional, dan (4) efisiensi biaya kesehatan sehingga menjadi lebih efektif menjangkau semua masyarakat Indonesia.
Menghadapi era ASEAN Free Trade Area yang merupakan tantangan berat yang harus dihadapi bangsa Indonesia. Kawasan perdagangan bebas ini berkonsekuensi terhadap kebebasan menjalankan berbagai bidang usaha di antara negara-negara anggota, termasuk bidang kesehatan.
Para pakar menyatakan bahwa tantangan ini harus dihadapi dengan peningkatan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor, tidak terkecuali di sektor kesehatan.
Kompetisi di sektor kesehatan di era AFTA antara lain investasi, pengembangan usaha, sumberdaya manusia, dan sarana kesehatan. Hal ini akan terjadi di semua subsektor, dari promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Pertarungan seru ini akan segera terjadi dan harus dihadapi.
Persiapan total menghadapi pasar bebas mencakup seluruh tahap, sejak kebijakan hingga praktis, dan dikerjakan secara simultan. Persiapan dalam konteks pendidikan adalah menyiapkan lulusan yang daya saing keunggulan kompetitif, antara lain memiliki kemampuan: terampil dan profesional sesuai bidang, berkomunikasi secara verbal dan tertulis, kolaborasi, dan memecahkan masalah. Hal ini ditempuh dengan penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan berkualitas, sehingga proses pembelajaran mampu mendorong peserta didik untuk: mencari tahu, berfikir kritis dan analitis, merumuskan dan memecahkan masalah, yang dikerjakan dengan kerjasama dan kolaborasi secara aktif.
Unimus harus menyiapkan lulusan agar menjadi tenaga-tenaga kesehatan yang memiliki saya saing dan keunggulan kompetitif. Lulusan Unimus sebagai produk dari bidang pendidikan harus dapat berkiprah di bidang kesehatan yang lebih berkualitas.
Kebijakan kesehatan terkait dengan ketenagaan, usaha-usaha kesehatan masyarakat, dan strategi kompetisi dalam menghadapi pasar bebas perlu dipahami oleh peserta didik, pendidik, dan penyelenggara pendidikan kesehatan.
Kuliah umum ini dibuka oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Djamaluddin Darwis, M.A., dihadiri oleh Wakil Rektor I Dr. Ir. Nurrahman, M.Si., Wakil Rektor II Ibu Dr. Hj. Sri Rejdeki, M.Kep., Sp. Mat., dekan-dekan Fakultas kesehatan yaitu: Dekan Fakultas Kedokteran Ibu Hj. Dr. Siti Moetmainnad S, Sp.OG, Sp. Mat (K), Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Dr. drg. Syaifuddin Ali Anwar, M.Kes, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Mifbahuddin, SKM, M.Kes., dan Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Eddy Soesanto, S.Kp. M.Kes. serta Dosen Bidang Ilmu Kesehatan di Lingkungan Unimus.