Semarang | Senin, 7 Juli 2025, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan kegiatan pelatihan Coding dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) bagi guru jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK se-Kota Semarang. Kegiatan ini dibuka secara resmi di Aula Lantai 8 Gedung Kuliah Bersama (GKB) II Unimus dan dihadiri oleh Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd., dan Kasi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Tengah, Agus Rumanto, S.P., M.Pd., dengan menghadirkan narasumber utama Dr. Miftahudin, S.Pd., M.Si., selaku Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, dan diikuti oleh total 88 guru, terdiri atas 53 guru SMA/SMK, 17 guru SMP, dan 18 guru SD.

Pelatihan ini merupakan bagian dari implementasi Program Penguatan Guru dan Tenaga Kependidikan yang digagas Presiden RI, Prabowo Subianto, yang salah satunya menekankan pentingnya penguasaan coding dan AI oleh para pendidik. Program ini dirancang sebagai langkah awal dalam integrasi mata pelajaran coding dalam kurikulum pendidikan nasional.

Ketua panitia kegiatan, Andari Puji Astuti, M.Pd., menjelaskan bahwa peserta pelatihan nantinya akan menjadi pelatih di sekolah masing-masing. Materi pelatihan disesuaikan berdasarkan jenjang pendidikan. Untuk guru SD, pelatihan dibagi menjadi dua model Unplugged yakni Coding tanpa internet, lebih menekankan pola dan logika berpikir dan Plugged Coding menggunakan software. Di tingkat SMP, materi lebih condong pada Plugged Coding, sedangkan di jenjang SMA/SMK, pelatihan sepenuhnya berfokus pada model Plugged Coding.

“Harapan dari pelatihan ini adalah membentuk pola pikir Computational Thinking dan Critical Thinking. Tujuannya bukan sekadar mahir menggunakan teknologi, tetapi bagaimana guru dan siswa bisa berpikir logis dan solutif,” ujar Andari.

Program pelatihan ini dirancang selama 180 jam pelajaran (JP) dalam kurun waktu tiga bulan. Format pelatihan terdiri atas 5 hari tatap muka di Unimus, 2,5 bulan kunjungan ke sekolah (visitasi), 2 hari Kembali dan penutupan di Unimus.

Rektor Unimus, Prof. Masrukhi, menyambut baik kepercayaan yang diberikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah kepada Unimus sebagai salah satu lembaga pelaksana pelatihan (LPD). Ia menyampaikan bahwa Unimus memiliki kesiapan dengan memiliki empat program studi pendidikan yang berada di bawah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora, yakni S1 Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Program Pendidikan Profesi Guru.

“Unimus bersama dua LPD lainnya di Semarang Unwahas dan Unnes, secara resmi ditunjuk sebagai penyelenggara. Ini bentuk tanggung jawab kami sebagai mitra pemerintah untuk mendukung penguatan pendidikan di Indonesia, terutama dalam menghadapi era digital,” ujar Prof. Masrukhi.

Ia juga menambahkan, pelatihan ini bertujuan agar guru tidak hanya menjadi pengguna AI, tetapi juga mampu mengarahkan siswa agar tidak terjebak dalam konsumerisme AI yang pasif dan merugikan dunia pendidikan.

Sementar aitu Dalam sambutannya, Kasi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Agus Rumanto, S.P., M.Pd., menyatakan bahwa kecerdasan buatan ke depan akan dijadikan sebagai bagian dari mata pelajaran yang terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

“Kita hidup di era digital dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Maka, pembelajaran coding dan AI adalah kebutuhan mendesak agar siswa lebih kreatif, inovatif, aktif, dan mampu menyelesaikan masalah dalam proses belajar mengajar, khususnya pada bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” ujar Agus.

Ke depan, Unimus juga merencanakan perluasan program ini hingga jenjang PAUD, sebagai bagian dari strategi menyeluruh dalam menyongsong transformasi pendidikan nasional berbasis teknologi.

Reportase Humas Unimus (tsb)

Loading