Semarang — UPT Etik Konseling dan Pondok Pesantren (Ponpes) K.H. Sahlan Rosjidi Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menggelar kegiatan Baitul Arqom dan Pelepasan Mahasantri pada 1–2 Agustus 2025. Bertempat di Aula GKB I Lantai 7 UNIMUS, acara mengangkat tema “Memperkuat Peran Alumni yang Religius, Berkarakter, dan Siap Menjadi Agen Perubahan.” Kegiatan diikuti oleh 270 mahasantri yang dibagi ke dalam 16 kelompok. Seluruh peserta merupakan bagian dari proses pembinaan akhir menjelang kelulusan mereka dari program pondok pesantren.

Hadir memberikan sambutan Wakil Rektor II UNIMUS Dr. Hardiwinoto, M.Si. Pihaknya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang terstruktur di lingkungan Ponpes UNIMUS. “Kegiatan di Ponpes UNIMUS termasuk yang terstruktur. Dunia ini tidak berhenti, selalu ada dinamika. Saat ini jumlah mahasantri mencapai 434 orang. Mereka bisa menjadi agen perubahan, dengan ilmu yang lebih mantap dan karakter yang terbentuk. Itulah harapan kami, menjadi mahasantri yang mampu membawa nilai-nilai tersebut ke dalam realitas kehidupan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Ponpes KH Sahlan Rosjidi, dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini terdapat 434 mahasantri aktif, yang sebagian merupakan penerima beasiswa. Bagi mahasiswa penerima beasiswa yang berasal dari Kota Semarang, diwajibkan tinggal di asrama dan mengikuti kegiatan pondok secara rutin. “Mahasantri penerima beasiswa dari Semarang memiliki kewajiban mengikuti kegiatan asrama, seperti salat berjamaah dan pembinaan selepas Magrib hingga Isya, serta subuh hingga pukul 05.30 pagi. Meski demikian, seluruh kegiatan tetap mengedepankan prioritas akademik. Fokus utama pondok ini adalah pembiasaan hidup berjamaah, tepat waktu dalam ibadah, dan membentuk sikap istiqomah,” jelasnya.

Kegiatan Baitul Arqom dan pelepasan diharapkan menjadi momentum reflektif dan motivatif bagi para mahasantri, agar terus menjaga nilai-nilai religius, kedisiplinan, serta tanggung jawab dalam menjalani kehidupan bermasyarakat sebagai alumni yang membawa misi perubahan.

Loading