Semarang │(14/10/2017) Alumni dan Program Studi Ners tahap profesi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengadakan kegiatan Seminar Nasional Keperawatan dengan tema “Update Evidence of Pre Hospital And Hospital Cardiac Arrest Management” pada hari Sabtu, 14 Oktober 2017. Kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh alumni Program Studi Ners tahap profesi ini merupakan wujud kontribusi alumni dalam dalam pengembangan ilmu, peningkatan kualitas layanan keperawatan dalam kegawatdaruratan kardiovaskuler.  Seminar nasional ini dianggap perlu mengingat kasus kegawatdaruratan terus berkembang, mulai dari penyempitan pembuluh darah atau kardiovaskuler, jantung, hingga kecelakaan lalu lintas. Seluruh aspek tersebut, membutuhkan penanganan kegawatan, termasuk peningkatan pelayanan kegawatdaruratan sebelum masuk dan saat di rumah sakit.

Ketua PPNI Jawa Tengah Dr. Edy Wuryanto, M.Kep memaparkan materi tentang aspek legal etik dalam kegawatdaruratan

Kegiatan yang bertempat di Hotel Muria tersebut menghadirkan tiga orang pembicara nasionalyakni Ketua Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia (Inkavin) Yogyakarta sekaligus pakar kardiovaskuler RS dr. Sarjito Yogyakarta Ns. Subroto, M.Kep, dan pengurus Himpunan Perawat Gawat Darurat Dan Bencana Indonesia (Hipgabi) Jateng sekaligus pakar kegawatdaruratan RSUP Dr Kariadi Semarang Ns. Setyo Martono, M.Kep dan Ketua Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Provinsi Jawa Tengah Dr. Edy Wuryanto, M.Kep. Ketua panitia Ns. Susilo Utomo, S.Kep dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan seminar diikuti oleh 300 peserta dari beberapa propinsi di Indonesia terdiri dari perawat Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik serta dosen dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Wakil Rektor II, pengelola prodi dan dosen keperawatan

Wakil Rektor II Dr. Sri Rejeki., M.Kep., Sp.Mat membuka acara seminar nasional

Wakil Rektor II (Dr. Sri Rejeki., M.Kep., Sp.Mat) yang membuka acara mewakili Rektor Unimus memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Wakil Rektor II juga menyampaikan bahwa tema seminar ini tepat dipilih sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan pada kasus kardiovaskuler. Harapannya dengan adanya seminar ini bisa memberikan informasi dan meningkatkan kompetensi perawat dalam penanganan Cardiac Arrest. “Saat ini kebutuhan perawat di Indonesia masih tinggi. “Sekarang ini ada sekitar 300 ribu perawat, namun jumlah tersebut belum memenuhi seluruh kebutuhan yang ada sehingga tenaga kerja di profesi ini masih terbuka luas” papar Dr. Sri Rejeki.

Dari kiri: Ns. Subroto, M.Kep (Ketua Inkavin), Ns. Setyo Martono, M.Kep (Pakar Keperawatan Gawat Darurat RSUP Dr. Kariadi) dan Moderator saat sesi diskusi

Pada kesempatan tersebut ketua PPNI Jawa Tengah (Dr. Edy Wuryanto, M.Kep) mangungkapkan bahwa para perawat dibekali dengan kompetensi penanganan kegawatan dari tingkat dasar hingga advance. “Kemampuan tersebut diperlukan agar perawat dapat secara tepat, dalam memberikan pertolongan sehingga dapat mencegah kematian dan kecacatan. Semua perawat yang ada di rumah sakit atau pun komunitas, harus memiliki kemampuan ini,” papar Doktor, yang juga dosen Keperawatan Fikkes Unimus tersebut.

Materi yang disampaikan oleh ketiga pembicara meliputi aspek legal etis penanganan kegawat daruratan kardiovaskuler, evidence terkini penanganan cardiac arrest dan peran perawat dalam manajemen henti jantung. Kegiatan yang dimoderatori oleh Ns. Nikmatul Khayati., M.Kep berlangsung dari jam 08.30-12.30. Panitia berharap setelah mengikuti seminar ini peserta seminar yang meliputi perawat, dosen dan mahasiswa perawat dapat meningkat kompetensinya dan dapat mengaplikasikan menajemen cardiac arrest dengan tepat.

Reportase UPT Kehumasan & Protokoler.

Loading