Semarang, 18 Oktober 2025 — Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menggelar kegiatan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) ke-47, yang menjadi bagian penting dalam proses pembinaan karakter dan spiritual calon wisudawan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu–Ahad, 18–19 Oktober 2025, bertempat di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) II lantai 8 UNIMUS, dengan mengusung tema “Etos Kerja Kader Muhammadiyah: Menjadi Alumni UNIMUS yang Profesional dan Berkemajuan.”
Kegiatan yang diikuti oleh 1.409 mahasiswa dari 8 fakultas di lingkungan UNIMUS meliputi program Pascasarjana, Profesi, Sarjana, dan Diploma menjadi momentum penting menjelang wisuda ke-47 Universitas Muhammadiyah Semarang.
Ketua Lembaga Studi Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Mata Kuliah Umum (LSIK & MKU) Dr. Rochdi Wasono, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Baitul Arqam Jum’atudi atau BAPS telah menjadi tradisi penting dalam rangkaian pembinaan kader di UNIMUS.
“Hari ini kita melaksanakan sebuah kegiatan yang telah menjadi tradisi, yaitu Baitul Arqam Jum’atudi. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang biasa dilaksanakan setiap tahun, bahkan bisa sampai tiga kali dalam setahun. Tujuan utama dari kegiatan ini yang pertama adalah kaderisasi Muhammadiyah, yang dilaksanakan oleh organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah. Yang kedua adalah membekali calon-calon wisudawan agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki karakter mahasiswa yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan,” ujar Dr. Rochdi Wasono, M.Si.
Beliau menambahkan, BAPS merupakan penutup dari rangkaian pembinaan spiritual mahasiswa selama menempuh pendidikan di UNIMUS.
“Setelah para mahasiswa melewati masa perkuliahan, mereka telah melalui berbagai tahapan pembinaan seperti mentoring, serta mata kuliah AIK 1, AIK 2, dan AIK 3. Di akhir masa studi, mereka mengikuti kegiatan Baitul Arqom Jum’atudi sebagai penutup proses pembinaan karakter dan spiritual,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini, seluruh mahasiswa, termasuk yang non-muslim, turut serta dalam sesi penguatan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi. Pada sesi ibadah seperti membaca Al-Qur’an dan praktik shalat, peserta muslim mengikuti secara penuh, sementara peserta non-muslim tetap terlibat aktif dalam sesi pembentukan karakter dan kebangsaan.
“Demikian kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat melahirkan lulusan Universitas Muhammadiyah yang berilmu, beriman, berakhlak mulia, serta memiliki semangat kemuhammadiyahan dan toleransi tinggi,” tutur Dr. Rochdi.
Sesi pertama BAPS diisi oleh Rektor UNIMUS, Prof. Dr. H. Masrukhi, M.Pd., yang memaparkan materi “Etos Kerja Kader Muhammadiyah: Menjadi Alumni UNIMUS yang Profesional dan Berkemajuan.” Dalam paparannya, Prof. Masrukhi menekankan bahwa etos kerja kader Muhammadiyah berakar kuat dari nilai-nilai Al-Qur’an, terutama semangat untuk belajar, berjuang, dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Pada hari kedua, sesi pembinaan dilanjutkan oleh Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag., yang mengulas pentingnya penguatan spiritualitas dan profesionalisme dalam dunia kerja bagi alumni Muhammadiyah.
⁰
Ketua Panitia BAPS ke-47, H. Rohmas Suprapto, S.Ag., M.Si., yang juga Sekretaris Bidang AIK UNIMUS, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen universitas dalam mencetak lulusan yang berintegritas.
“BAPS menjadi momen penting untuk memantapkan identitas kader Muhammadiyah sebelum para mahasiswa resmi menjadi alumni. Kami ingin mereka siap menjadi profesional yang unggul sekaligus berjiwa dakwah dan kemanusiaan,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan praktik ibadah, refleksi nilai-nilai kemuhammadiyahan, dan doa bersama, menandai akhir proses pembinaan karakter mahasiswa UNIMUS.
Dengan terselenggaranya BAPS ke-47 ini, Universitas Muhammadiyah Semarang menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan generasi berilmu, beretika, dan berkemajuan, sesuai dengan spirit “Islam Berkemajuan untuk Indonesia Unggul.”