Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D selaku Direkur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek Dikti saat memberikan paparan mengenai trend publikasi internasional

Semarang | Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian dosen, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menyelenggarakan diskusi bersama Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D selaku Direkur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek Dikti. Diskusi yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tersebut, dihadiri oleh dosen Unimus di gedung Nursing Research Center pada Jumat, 9 Maret 2018. Tema yang diusung adalah “Peningkatan Kualitas Penelitian & Pengabdian Dosen Berbasis Kebijakan DRPM 2018”.

Dalam sambutanya beliau mengatakan perlunya peran dosen dalam meningkatkan mutu universitas melalui penelitian, pulikasi jurnal dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya diskusi tersebut, diharapkan dosen termotivasi untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang berkualiatas. Pria lulusan Aquatic Biosciences Tokyo Daigaku 2001 ini mengatakan akan memaksa dan mengejar laporan para dosen bergelar doktor di Indonesia untuk melakukan serangkain penelitian agar mampu menghasilkan jurnal ilmiah yang terakreditasi intenasional. Dari tahun 2006 – 2017 ini, Prof. Ocky menyampaikan bahwa Indonesia sudah mengalami peningkatan trend publikasi internasional. “Indonesia sudah mengalahkan Thailand, dan posisinya sudah masuk ke peringkat 3 setelah Malaysia dan Singapura,“ tandasnya.

 

Suasana Diskusi Tema yang diusung adalah “Peningkatan Kualitas Penelitian & Pengabdian Dosen Berbasis Kebijakan DRPM 2018”.

Dirinya menjelaskan ada 8 (delapan) parameter pemetaan riset Perguruan Tinggi, diantaranya : Rencana Induk Penelitian (RIP), Scopus, Journal, Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah, Buku Ajar / Teks, Teknologi Tepat Guna, Intellectual Property, dan Model Prototype. Menurutnya, menulis di jurnal nasional juga perlu didorong, termasuk meningkatkan capaian skor H-index dan citations yang tinggi dalam Science and Technology Index (SINTA) yang dibuat oleh Kemenristekdikti.

Berikut Komponen Penilaian Sinta Score (untuk personal / dosen / peneliti ) :

Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (Bukan Prosentase)
Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40
Jumlah Dokumen Non Artikel di Scopus B 15
Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1
Jumlah Sitasi di Scopus D 4
Kualitas H-index (Google Scholar) E 4
Kualitas H-index (Scopus) F 16

Formula Sinta Score : ((Ax40) + (Bx15) + (Cx1) + (Dx4) + (Ex4) + (Fx16)) / Pembagi

Pembagi adalah sebuah angka hasil dari perhitungan statistik yang mempertimbangkan maksimum Sinta Score Personal / Dosen / Peneliti Tertinggi.

Dalam kesempatan diskusi tersebut, hadir pula Wakil Rektor I Unimus, Dr. Sri Darmawati, M.Si. Beliau menyampaikan dalam sambutannya, bahwa kegiatan diskusi tersebut haruslah mampu membuat dosen Unimus terpacu menciptakan karya ilmiah yang berkualitas.

Loading