Perayaan Idul Fitri 1446 H di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) tidak hanya menjadi momen refleksi bagi sivitas akademika, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Tahun ini, UNIMUS kembali membuka halaman Rektorat sebagai lokasi sholat Idul Fitri, yang diikuti oleh civitas akademika dan masyarakat umum dari lingkungan sekitar kampus.

Wakil Rektor UNIMUS, Prof. Dr. Budi Santosa, yang bertindak sebagai khatib, menekankan bahwa Idul Fitri memiliki dua dimensi utama, yakni Ketuhanan dan Kemanusiaan.

“Secara spiritual, umat Islam menjalankan ibadah puasa dan menunaikan shalat Idul Fitri semata-mata untuk Allah SWT. Ini adalah bentuk kepatuhan dan penghambaan kepada-Nya,” ujar Prof. Budi dalam khutbah Idul Fitri, Senin (31/3/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa aspek Ketuhanan mengajarkan umat Islam untuk bersyukur atas kesempatan kembali kepada fitrah. Meskipun Ramadhan telah berlalu, kaum Muslim diingatkan untuk terus menjaga kesucian hati dan meningkatkan kualitas ibadah.

Sementara itu, dalam aspek Kemanusiaan, Idul Fitri menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat rasa empati.

“Selama berpuasa, kita belajar merasakan lapar dan haus sebagaimana mereka yang kurang beruntung. Oleh karena itu, semangat berbagi harus terus digelorakan, baik dalam bentuk zakat, infak, maupun kepedulian sosial lainnya,” tambahnya.

Sholat Idul Fitri di halaman Rektorat UNIMUS ini menjadi bukti nyata keterbukaan kampus dalam mendukung kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat luas. Tak hanya dihadiri oleh sivitas akademika, namun juga jamaah dari lingkungan sekitar kampus.

Dalam pelaksanaan sholat kali ini, Abdul Azis, mahasiswa asal Ghana, bertindak sebagai imam, mencerminkan keberagaman dan kebersamaan di lingkungan kampus. Wakil Rektor UNIMUS, M. Yusuf, Ph.D., beserta jajaran pimpinan universitas, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dengan semangat persatuan dan kepedulian, UNIMUS berharap Idul Fitri dapat menjadi titik awal bagi seluruh umat Islam untuk terus memperbaiki diri dan mempererat hubungan sosial.

Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.

Loading