Grobogan | Sabtu, 2 /8/2025, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) sukses menyelenggarakan Grand Launching Sekolah Perempuan Plus di Aula Balai Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Program ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan di wilayah pedesaan, khususnya di Desa Kandangrejo. Kegiatan launching dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain perwakilan pimpinan Universitas yakni Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan Fitria Fatihatul Hidayah, S.Si., M.Pd., dosen pendamping Layli Muntasiroh, serta unsur pimpinan daerah seperti Kepala BP3AKB Grobogan Indartiningsih, S.Sos., M.M., Camat Klambu Rustamaji, S.TP., M.Si., Kepala Desa Kandangrejo Widi Rifa’i, S.Sos., dan tamu undangan dari Disperindag Provinsi Jawa Tengah Sri Purwanti, SE.
Pada tahun 2024, Sekolah Perempuan difokuskan pada pendekatan teoritis dengan kurikulum yang memuat berbagai materi seperti pemahaman parenting, kesiapan berkeluarga, dan pembentukan karakter perempuan sebagai ibu rumah tangga, pelaku ekonomi, serta warga negara yang aktif.
Memasuki tahun 2025, program ini bertransformasi menjadi ruang pelatihan berbasis praktik langsung. Dua fokus utama pelatihan adalah Pengelolaan potensi lokal, khususnya komoditas bawang merah, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi perempuan. Yang kedua Pelatihan keterampilan jasa, seperti tata rias, penguatan keterampilan personal, serta pengembangan usaha kelompok di bidang jasa.
“Alhamdulillah, dalam pelaksanaannya kami berhasil menggandeng mitra strategis dari berbagai sektor, baik instansi pemerintah seperti Pemkab Grobogan, Pemprov Jawa Tengah, Dinas Kesehatan Grobogan, maupun pihak swasta seperti PT Surya Utama Nasional dan PT Paragon dan lainnya. Tujuan kami adalah memberikan pelatihan dan penguatan keterampilan bagi perempuan di Desa Kandangrejo,” ujar Refi, ketua tim pelaksana.
Ia menambahkan, “Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan perempuan adalah tanggung jawab lintas sektor yang harus dijalankan secara bersama-sama.”
Dalam sambutannya, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unimus, Fitria Fatihatul Hidayah, M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada tim mahasiswa yang terlibat. Ia menegaskan bahwa Sekolah Perempuan merupakan bagian dari program nasional Belmawa (Kemendikbudristek) dan telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya.
“Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun pengembangan keterampilan berbasis kompetensi,” ujarnya.
Harapannya, program Sekolah Perempuan Plus ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai pihak, mulai dari tingkat desa hingga provinsi, bahkan ke tingkat nasional dan internasional. Diperlukan dukungan dari semua sektor agar manfaat dari program ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Desa Kandangrejo, tetapi juga dapat menginspirasi dan berdampak positif bagi wilayah lain.
Reportase Humas (Tri)