Semarang | Rangkaian kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Tahun Akademik 2025/2026 memasuki hari ketiga semakin padat dengan berbagai materi penguatan. Kali ini, penguatan diberikan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd, dengan materi tentang pentingnya membentuk mahasiswa generasi 4.0 yang kreatif, kritis, dan adaptif sesuai dengan tuntutan era global.
Acara ini dipandu oleh Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unimus, Dr. Fitria Fatihatul, M.Pd., yang juga bertindak sebagai moderator. Dalam pengantarnya, Dr. Fitria menyampaikan bahwa materi-materi selama tiga hari Masta sangat relevan bagi mahasiswa baru untuk memahami arah pengembangan Unimus ke depan. “Unimus memiliki cita-cita menjadi kampus berdampak. Artinya, kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga hadir membawa manfaat nyata bagi masyarakat, melahirkan inovasi, dan membentuk mahasiswa unggul berkarakter,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Kepala LLDIKTI VI menjelaskan bahwa memasuki era Society 5.0, tantangan bagi mahasiswa semakin kompleks. Mahasiswa tidak cukup hanya pintar secara akademik, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan perubahan zaman. “Orang yang akan bertahan di masa depan bukanlah semata-mata orang pintar, tetapi mereka yang bisa beradaptasi dengan kondisi apapun,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pendidikan tinggi tetap menjadi jalan utama untuk memperbaiki masa depan. Karena itu, mahasiswa harus sejak awal memiliki cita-cita yang jelas. Ada tiga arah yang bisa ditempuh lulusan S1 melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, bekerja sesuai bidang keilmuan, atau membuka lapangan pekerjaan. “Ketiga opsi ini harus sudah ada di benak mahasiswa, agar arah kehidupan setelah lulus menjadi lebih jelas,” tambahnya.
Kepala LLDIKTI VI juga menyoroti pentingnya membangun kompetensi abad 21 melalui kepemimpinan, kerja tim, berpikir kritis, cultural agility, dan empati. Hal ini harus diimbangi dengan penguasaan teknologi canggih seperti artificial intelligence, big data, robotik, dan otomasi, namun tetap menempatkan manusia sebagai pusatnya.
Selain aspek kognitif, penguatan karakter menjadi perhatian besar. Mahasiswa diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, beretika, serta memiliki tanggung jawab sosial. Ia menegaskan sejumlah nilai utama karakter yang harus dimiliki mahasiswa, yaitu religius, jujur, disiplin, tanggung jawab, kritis, kreatif, kerja keras, peduli sosial, dan cinta tanah air. “Perguruan tinggi tidak boleh hanya mencetak lulusan yang unggul akademik, tetapi juga pribadi berkarakter yang siap berkontribusi nyata bagi bangsa,” tegasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, berbagai strategi disampaikan, mulai dari integrasi nilai karakter dalam pembelajaran, kegiatan organisasi mahasiswa seperti BEM, UKM, hingga peran dosen sebagai teladan dalam menanamkan nilai-nilai tersebut. Namun demikian, tantangan dalam pengembangan karakter mahasiswa juga diakui cukup besar, antara lain minimnya keteladanan figur publik, pengaruh negatif media sosial, gaya hidup hedonis, serta tingginya beban akademik.
Kepala LLDIKTI VI kemudian menekankan pentingnya kebijakan 5A di perguruan tinggi, yaitu Anti Intoleransi, Anti Bullying, Anti Korupsi, Anti Kekerasan Seksual, dan Anti Narkoba. Prof. Aisyah, mengingatkan bahaya narkoba yang banyak menyasar generasi muda. “Program kampus bersinar, yakni kampus bersih dari narkoba, harus digalakkan. Generasi muda jangan sampai terjerumus karena narkoba merusak masa depan,” tegasnya, mengutip data dari BNN mengenai jutaan pemuda yang terpapar narkoba.
Materi yang disampaikan pada sesi penguatan ini mendapat perhatian penuh dari mahasiswa baru. Pesan-pesan tentang pentingnya fokus belajar, membangun cita-cita, menanamkan akhlak, dan menjaga integritas diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa baru Unimus untuk menapaki perjalanan akademiknya.
Dengan adanya penguatan dari Kepala LLDIKTI VI, Masta Unimus 2025 semakin menegaskan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga mencetak generasi unggul yang adaptif, berkarakter, dan siap membawa dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan dunia.
Reportase Humas unimus (tri)