Semarang | Kemajuan serta perkembangan teknologi digital yang sangat pesat telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali di bidang pendidikan yang tentunya berdampak pada lingkungan kampus perguruan tinggi. Sistem perkuliahan daring tak lama lagi bakal menjadi wajah baru dunia perguruan tinggi di negeri ini. Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) sebagai salah satu institusi di Indonesia yang terpilih untuk bekerjasama dengan the Regional English Language Office (RELO), Kedutaan Besar Amerika Serikat, melaksanakan program digital Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC) dengan tema “Technology for Autonomous Learning” di ruang rapat UNIMUS (12/04/2018).

 

Ayunda Victoria Siagian dari Embassy United States of America di Jakarta saat memberikan paparan terkait dengan Indonesian Massive Open Online Course (IMOOC)

IMOOC merupakan program peningkatan profesionalisme (professional development course) yang didedikasikan untuk para calon guru, guru dan dosen bahasa Inggris di Indonesia untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar bahasa Inggris menggunakan perangkat dan aplikasi digital. Melalui praktek, perangkat daring, serta pembelajaran mandiri, peserta IMOOC diharapkan memiliki keterampilan untuk mejadi pendidik yang mendukung prinsip kemandirian (autonomy) pada para siswanya diinstitusi di mana mereka mengajar

 

 

Pembelajaran dalam IMOOC bersifat daring sehingga peserta IMOOC dapat melakukan kegiatan belajar di mana saja dan kapan saja. Program ini berlangsung selama 11 minggu dimulai dari 18 Februari 2018 hingga 5 Mei 2018. Pada 12 April 2018, diadakan Face-to-Face (F2) Meeting sebagai salah satu program IMOOC di mana F2F ditujukan sebagai sarana temu langsung antara fasiliator program dengan peserta program sekaligus menjadi tempat diskusi antar pengajar bahasa Inggris

IMOOC bertema Technology for Autonomous Learning merupakan pembelajaran daring yang diinisiasi oleh RELO, Kedutaan Besar Amerika Serikat yang menghasilkan E-Teacher. Program IMOOC merupakan kesempatan bagi guru dan calon guru bahasa Inggris untuk memperoleh pengalaman belajar di luar kelas dalam hal penggunaan perangkat digital untuk pembelajaran. Melalui praktek, perangkat daring, serta pembelajaran mandiri, peserta IMOOC diharapkan memiliki kesadaran untuk mejadi pembelajar mandiri.

 

 

F2F Meeting yang diselenggarakan di ruang rapat UNIMUS dihadiri oleh manajer program, Ibu Ayunda Victoria Siagian dari RELO, kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta. Hadir pula Yesika Maya Ocktarani, S.S., M.Hum. selaku Dekan FBBA yang memberikan sambutan dalam acara tersebut. “Saya berharap agar kegiatan acara ini dapat diambil ilmunya dan menjadi bekal bagi para pengajar dan calon pengajar untuk bisa memberikan materi kepada anak didiknya nanti tentang bahasa Inggris dan dengan menggunakan teknologi masa kini,’’ ungkap Dekan FBBA. Sementara itu Ibu Ayunda memberikan pemaparan mengenai program digital RELO diantaranya tentang program beasiswa E-teacher, IMOOC, dan juga beberapa program RELO lainnya seperti Camp EPIC dan SOAR. “Pada akhir program, peserta yang mengikuti IMOOC dan lulus passing grade akan mendapatkan akses e-modul dalam LMS (Canvas) dan juga sertifikat dari RELO” paparnya.

 

Loading