Narasumber Enade Pradana Istyastono, M. Sc, Apt, Ph.D memaparkan materinya

Semarang │Unimus (14/10/2018) Program Studi (Prodi)  Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) sukses gelar Kuliah Umum “Peran Komputasi dalam Pembelajaran Kimia, Penemuan Obat dan Pengawasan Kosmetika di Indonesia” pada Senin (15/10/2018). Hadirkan narasumber Enade Pradana Istyastono, M. Sc, Apt, Ph.D pakar farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Di hadiri oleh Dekan FMIPA,  dosen dan  mahasiswa prodi Pendidikan Kimia dan Prodi Kesehatan Unimus kuliah umum di helat di aula gedung NRC Unimus.

Moderator dan pembicara kuliah umum “Peran Komputasi dalam Pembelajaran Kimia, Penemuan Obat dan Pengawasan Kosmetika di Indonesia”

Disampaikan oleh ketua panitia Eko Yuliyanto, S.Pd, M.Si latar belakang diadakannya kegiatan kuliah umum sebagai tindak lanjut dari Hibah Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT) yang di peroleh Prodi Pendidikan Kimia Unimus dan berkolaborasi dengan universitas lain,  salah satunya Universitas Sanata Dharma yang merupakan tim mitra. Kegiatan dalam hibah PKPT selain melaksanakan penelitian Prodi Pendidikan Kimia Unimus juga melakukan kegiatan kuliah umum dengan maksud untuk mempublikasikan dan mengembangkan program  Komputasi Kimia untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia. “Dengan mengikuti kuliah umum diharapkan mahasiswa mengenal dan mampu menggunakan sofware komputasi yang sederhana maupun komplek karena ada kaitannya dengan mata kuliah kimia organik yang diajarkan untuk menjadi dasar sebagai seorang guru kimia. Ke depan di harapkan mahasiswa dapat menerapkan komputasi kimia dalam kegiatan sehari-hari, salah satunya dalam bidang kosmetik” papar Eko Yuliyanto.

Diungkapkan oleh Enade Pradana Istyastono, Ph.D bahwa komputasi sangat membantu dalam kegiatan belajar-mengajar kimia, hal ini disebabkan karena kimia komputasi mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan atau keterampilan untuk membuat konkrit konsep yang abstrak, membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan belajar, dapat menghitung sifat molekul yang kompleks, dapat sebagai alat visualisasi dan animasi juga dapat menghitung sifat-sifat molekul dan perubahannya maupun melakukan simulasi terhadap sistem-sistem besar dan menerapkan program tersebut pada sistem kimia nyata. “Metode kimia komputasi untuk disain molekul baru terutama senyawa obat juga untuk prediksi sifat fisiko-kimia telah menjadi metode pilihan utama sebagian besar industri farmasi berkaitan dengan pengembangan maupun penemuan obat“ tambah dosen lulusan Belanda peraih HenkTimmerman Award tahun 2011 tersebut. Di moderatori oleh Eko Yuliyanto, M.Si kuliah umum ditutup dengan diskusi dan foto bersama.

Reportase UPT Humas dan Protokoler

Loading

Leave a Reply