Apa yang menarik dari International Institute For Halal Research And Training (INHART) International Islamic University Malaysia (IIUM) bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Prodi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) sehingga melakukan kunjungan ke sana pada 13 Mei lalu? Disamping sudah eksis di Malaysia sebagai lembaga riset dan pelatihan dibidang halal, INHART juga dipercaya berbagai negara di dunia dalam bidang halal. Menurut penjelasan dari Asst Prof. Dr Betania Kartika Muflih MA sebagai Deputy Director INHART yang menerima kunjungan, “INHART bergerak di lima bidang pokok yaitu Akademik (S2 dan S3), Pelatihan, Penelitian, Publikasi dan Konsultasi di bidang Halal. Bidang kajian halal kami meliputi Shariah (kajian Fiqh), Science and technology, Halal Food and beverages, Halal Pharmaceuticals, Halal Medicine, Muslim Friendly Hospitality and Services, Shariah-based Administration, dan Islamic Tourism.”

Kunjungan ke Laboratorium Inhart IUMM (Foto Inhart)
Kunjungan ke Laboratorium Inhart IUMM (Foto Inhart)

Menurut Dekan FKM UNIMUS Mifbakhuddin SKM MKes, “Muslim Friendly Hospitality and Services juga Shariah-based Administration menarik bagi kami untuk mengembangkan sistem pelayanan kesehatan yang Islami.” Sedangkan Siti Aminah STP MSi, Ketua Prodi Teknologi Pangan UNIMUS yang memimpin rombongan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa sebanyak 11 orang itu lebih tertarik di Halal Food and Beverages. “Core keilmuan kita di bidang itu, karena INHART adalah mitra Lembaga Sertifikasi Halal di Malaysia.”

Menurut keterangan Dr Betani, Pelabelan Halal di Malaysia dilakukan JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) yang berada di bawah kantor Perdana Menteri. “Kami mendapat kepercayaan dari JAKIM untuk melakukan berbagai riset, karena Malaysia memiliki Visi “Menjadi pusat pasar halal dunia pada 2020”. Berbagai negara seperti Jepang, Korea selatan, dan Cina telah memanfaatkan jasa INHART dalam pengembangan produk halalnya.” Hal ini benar adanya, menurut penelusuran dari M Yusuf PhD, sekretaris Prodi Teknologi Pangan UNIMUS, mengutip data dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), “Indonesia sangat jauh tertinggal dari Malaysia dalam hal standar halal. Dari total produk yang diperdagangkan di Tanah Air, baru 20% yang berlabel halal, sedangkan di Malaysia sudah di atas 90%.” Ditambahkan, label halal pada produk mereka mampu diterima di seluruh dunia, termasuk negara-negara yang tidak didominasi umat Muslim.

Greeting Video di INHART IIUM
Greeting Video di INHART IIUM

Sedangkan Dr Ir Nurrahman MSi yang ikut serta dalam rombongan studi banding ini menambahkan, “Banyak hal yang bisa jalin kerja sama dengannya, untuk merealisasikan visi UNIMUS, Menjadi Universitas Yang Unggul, Berkarakter, Berbasis Teknologi Dan  Berwawasan Internasional.”Dalam waktu dekat kita bisa adakan field trip bagi mahasiswa untuk menambahkan penguatan Mata Kuliah Teknologi Pangan Halal yang diajarkan di Prodi Teknologi Pangan, maupun kegiatan studi lanjut S2 dan S3. Kita juga bisa fasilitasi berbagai kegiatan training bagi industri pangan di Semarang ataupun Jawa Tengah, kerjasama UNIMUS dengan INHART IIUM. Mereka juga sangat welcome dengan program kerjasama ini.

“Visi berwawasan internasional yang kita canangkan mengandung konsekuensi, mengadakan kegiatan yang bersifat akademik dan non akademik yang berbijak pada karakter internasional. Dosen dan mahasiswa merupakan aktor penting dalam mewujudkan visi internasional,” tambah Agus Suyanto STP MSi yang ikut serta rombongan yang tertarik dengan Program PhD konsentrasi Halal Industry yang diselenggarakan oleh INHART IIUM.

Menurut Siti Aminah STP MSi, salah satu rencana strategis dan mimpi dari Program Studi Teknologi Pangan UNIMUS adalah merintis dan mengembangkan halal food center yang diharapkan dapat menjadi salah satu program unggulan di UNIMUS. Rencana program tersebut akan segera dapat terealisasi mengingat potensi-potensi yang sangat mendukung di lingkungan UNIMUS, diantaranya adalah sumber daya manusia di FKM, Program Studi Gizi, Teknologi Pangan, Analis Kimia dan Lembaga Al Islam Kemuhammadiyahan.

Foto bersama tim UNIMUS dengan INHART IIUM
Foto bersama tim UNIMUS dengan INHART IIUM

Ditambahkan, kegiatan kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari sebelumnya adanya pertemuan antara Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, UNIMUS khususnya Prodi Teknologi Pangan, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) dan Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) dengan Prof Dr Ir Irwandi, MSc (Direktur INHART IIUM) difasilitasi oleh Pembantu Rektor IV UNDIP. Dari pertemuan tersebut ada kesepakatan awal untuk menjalin kerja sama internasional antar perguruan tinggi yang memiliki perhatian dalam pengembangan pangan, kosmetika dan pelayanan halal. Bentuk-bentuk kegiatannya antara lain berupa seminar, diskusi, penelitian dan penerbitan jurnal internasional halal. Informasi lain yang diperoleh pada pertemuan tersebut adalah peluang studi lanjut pada konsentrasi pangan halal.

Foto bersama Tim UNIMUS dengan Singapore Polytechnic
Foto bersama Tim UNIMUS dengan Singapore Polytechnic

Sekali melangkah, dua tiga pulau terlampaui, rombongan UNIMUS juga melakukan kunjungan ke Singapore Polytechnic International untuk melihat sisi tata kelola/managemen dan sarana-prasarana seperti fasilitas laboratorium serta perpustakaan untuk pengembangan pendidikan tinggi yang profesional. Rombongan diterima oleh Siouw Chih Wee MHA (Manager Global Learning), Lau Kum Yee MSc (Course Manager Food Science and Technology), Steven Chew Lai Keat M Eng Sc (Senior Lecturer). “Mereka sangat senang dengan kunjungan kami dan very welcoming untuk kerjasama lebih lanjut, “ Jelas M Yusuf PhD Direktur Kerjasama dan Urusan Internasional UNIMUS yang ikut serta dalam rombongan.

Seperti pepatah, Pucuk dicinta Ulam pun Tiba, semoga semua harapan bisa menjadi kenyataan. Aamiin. (Gus/Admin)

Loading

Leave a Reply