Semarang | 27 September 2025, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XIX 2025 bukan hanya menjadi arena unjuk prestasi atlet mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan kolaborasi delapan perguruan tinggi di Jawa Tengah dalam menggelar event nasional berskala besar.

Acara yang resmi ditutup oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Dikti Saintek), Prof Dr Fauzan, pada Jumat (26/9/2025) malam di GOR Basket Prof Dr dr Susilo Wibowo, Kampus Universitas Diponegoro (Undip), mencatat kesuksesan bukan hanya dari sisi teknis pertandingan, tapi juga dari aspek penyelenggaraan.

“Ini adalah contoh konkret bagaimana sinergi antar kampus bisa menghasilkan penyelenggaraan yang nyaris tanpa hambatan. Dari venue, akomodasi, hingga pelayanan kepada atlet dan ofisial, semua berjalan sangat baik,” ungkap Prof Fauzan dalam sambutannya.

Sebanyak delapan perguruan tinggi di Jawa Tengah yakni Undip, UNS, Unnes, Unimus, Udinus, Unwahas, UMS, dan UPGRIS bekerja bahu membahu selama berbulan-bulan demi memastikan kelancaran Pomnas XIX. Seluruh aspek teknis, dari penyediaan venue olahraga hingga konsumsi dan transportasi, ditangani bersama dengan semangat kolaboratif yang kuat.

Rektor Undip, Prof Dr Suharnomo, menyebut pelibatan mahasiswa, dosen, serta mitra kampus dalam perhelatan ini telah menciptakan pengalaman pembelajaran nyata yang tidak bisa didapat di ruang kelas. “Kami tidak hanya menyelenggarakan pertandingan. Kami menciptakan ruang kolaboratif, tempat mahasiswa belajar manajemen event, komunikasi, bahkan diplomasi antar daerah,” ujarnya. Menurutnya, kesuksesan ini tak lepas dari koordinasi solid antara Panitia Besar Pomnas XIX, Bapomi Jateng, Pemprov Jateng, dan berbagai elemen kampus.

Menjadi Salah satu kampus mitra, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), turut mencatat prestasi dengan raihan 5 medali, terdiri dari 3 medali emas dan 2 medali perak. Namun lebih dari itu, keterlibatan aktif Unimus dalam kepanitiaan dan logistik menjadi bentuk kontribusi yang tidak kalah penting. “Kami bangga bisa ambil bagian dalam sejarah Pomnas ini, baik sebagai penyedia venue, tim panitia, maupun melalui atlet yang mengharumkan nama kampus,” tutur perwakilan Unimus.

Meski kontingen DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dengan 161 medali, disusul Jawa Tengah (141 medali) dan Jawa Timur (104 medali), panitia dan Kemendiktisaintek menekankan bahwa Pomnas bukan sekadar soal podium. “Semua kontingen telah menunjukkan semangat juang dan sportivitas yang luar biasa. Tidak ada yang kalah. Semua menang dengan membawa pengalaman, kebanggaan, dan semangat untuk terus berprestasi,” tegas Prof Fauzan.

Sebagai penutup, panitia menyerahkan pataka kepada perwakilan Sumatera Selatan sebagai simbol serah terima tuan rumah Pomnas XX yang akan digelar di Palembang. Ribuan atlet, pelatih, dan ofisial pun mulai kembali ke daerah masing-masing, membawa bukan hanya medali, tapi juga kenangan manis atas keberhasilan Pomnas XIX di Jawa Tengah, sebuah ajang olahraga yang menjadi panggung persatuan, prestasi, dan kolaborasi lintas kampus.

Loading