Semarang | Suasana Gedung Serba Guna Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dipenuhi semangat dan antusiasme ribuan mahasiswa baru yang resmi diterima pada Tahun Akademik 2025/2026. Momentum ini bukan sekadar prosesi penyambutan, melainkan juga pintu masuk menuju perjalanan intelektual dan spiritual mereka sebagai bagian dari keluarga besar Unimus.
Dalam kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) tersebut, Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd., hadir langsung memberikan materi penguatan. Di hadapan Mahasiswa Baru, Prof. Masrukhi menekankan pentingnya menyeimbangkan humanisme personal dengan profesionalisme sebagai fondasi utama kehidupan mahasiswa.
Prof. Masrukhi menjelaskan bahwa humanisme personal bukan sekadar wacana moral, melainkan pegangan nyata dalam keseharian mahasiswa. Nilai ini meliputi solidaritas, disiplin, kepedulian, tanggung jawab, dan tawakal.
Solidaritas, menurutnya, menjadi modal penting agar mahasiswa tidak berjalan sendiri, tetapi hadir sebagai penopang bagi sesama. Disiplin adalah syarat mutlak kesuksesan, sedangkan kepedulian menjadi bukti bahwa ilmu tidak hanya berhenti di ruang kuliah, tetapi mampu memberi solusi bagi masyarakat. “Mahasiswa Unimus harus memiliki kepekaan sosial. Ilmu yang dimiliki tidak boleh hanya berhenti sebagai teori, tetapi harus menjelma menjadi manfaat nyata bagi sekitar,” tegasnya.
Selain Prof. masrukhi juga sampaikan bahwa mahasiswa dituntut untuk menguasai sikap profesionalisme. Yakni kemampuan menguasai bidang ilmu dengan serius dan berintegritas. Hal ini meliputi transformasi teknologi informasi (IT), kemandirian belajar, motivasi yang berkelanjutan, literasi digital, hingga perencanaan karier dan kehidupan.
“Transformasi IT saat ini bukan lagi pilihan, tapi sebuah keharusan. Mahasiswa yang melek teknologi akan lebih mudah beradaptasi sekaligus berkontribusi nyata bagi Masyarakat, karenamemang ketrampilan yang dibutuhkan pad aabad 21 ini salah satunya adalah melek akanliterasi digital,” ujar Prof. Masrukhi.
Lebih jauh, Rektor menekankan kepada mahasiswa baru akan pentingnya self-directed learning atau kemampuan belajar mandiri. Rektor berpendapat, mahasiswa tidak bisa hanya mengandalkan dosen untuk mendapatkan Ilmu, melainkan harus aktif secara mandiri mencari pengetahuan. Di sinilah motivasi belajar menjadi faktor penentu keberhasilan.
Sementara itu kepada awak media disela acara dalam paparannya, Prof. Masrukhi menekankan empat poin penting yang harus dimiliki mahasiswa baru Unimus yakni meliputi Pendewasaan diri, dari yang sebelumnya seorang siswa yang dekat dengan keluarga, kini harus menjadi pribadi mandiri dan bertanggung jawab. Kemudian Kesadaran kebersamaan, mengingat mahasiswa Unimus berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, sehingga perlu terbiasa hidup dalam keberagaman suku dan budaya. Lalu Profesionalisme, yaitu kesungguhan dalam menguasai ilmu sesuai program studi dengan pelayanan akademik yang maksimal. Dan Jiwa nasionalisme, yakni bagaimana menjadi warga bangsa yang konstruktif, ikut serta membela dan membangun Indonesia.
“Mahasiswa Unimus harus berkembang tidak hanya dalam intelektualitas, tetapi juga literasi kemanusiaan. Mereka adalah warga bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila, sekaligus bagian dari generasi muda yang akan membangun negeri,” jelasnya.
melanjutkan, Prof. Masrukhi juga menekankan keunikan Unimus dibandingkan perguruan tinggi lain. Unimus menjalankan sistem Pendidikan tidak hanya fokus pada aspek akademik keilmuan sesuai dengan bidang yang diambil oleh mahasiswa, tetapi juga pembinaan karakter serta ditanamkan nilai-nilai keislaman..
“Mahasiswa Unimus tidak hanya dibekali ilmu sesuai bidang studinya, tetapi juga dibina dengan karakter cinta bangsa, nasionalisme, disiplin, kejujuran, serta ditanamkan nilai-nilai keislaman. Dengan nilai keislaman itu, mahasiswa akan terhindar dari perilaku yang merugikan, termasuk praktik korupsi,” ungkapnya. Pendidikan di Unimus, mengarahkan agar mahasiswa tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, berperilaku konstruktif, dan siap berkontribusi bagi bangsa serta negara.
Tak lupa Prof. Masrukhi mengajak mahasiswa baru Unimus untuk menjadikan proses kuliah sebagai perjalanan yang menyenangkan. Menurutnya, kegembiraan dalam belajar akan memperkuat motivasi sekaligus membuka jalan menuju keberhasilan.
Dengan bekal nilai humanisme, profesionalisme, nasionalisme, serta karakter islami, Unimus optimistis mahasiswa baru angkatan 2025/2026 akan tumbuh menjadi generasi unggul. Mereka tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga siap mengabdikan diri bagi masyarakat, bangsa, dan negara.