Semarang Ι (15/05/2020) Perubahan yang sangat signifikan disemua aspek kehidupan saat ini akibat pandemi Covid-19 telah dirasakan sebagaian besar masyarakat. Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan, tidak hanya tindakan kuratif dan rehabilitatif, namun ihtiar preventif menjadi hal prioritas. Work  and study from home menjadi salah satu alternatif ihtiar yang harus dilakukan.  Semua institusi pendidikan baik formal maupun non formal telah mengubah strategi pembelajaran, oleh karena tuntutan yang tidak bisa terelakkan, pembelajaran harus tetap berjalan, tak terkecuali pondok-pondok pesantren termasuk Pondok Pesantren yang ada di Unimus.

Direktur Ponpes Putri Unimus Dr. Siti Aminah menyerahkan pengembalian biaya kepada perwakilan mahasantri

Pondok Pesantren (Ponpes) Putri KH. Sahlan Rosjidi Unimus, memiliki visi sebagai tempat pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang agar mampu mengembangkan diri dan menjadi kader pemimpin Islam masa depan.Disampaikan oleh Direktur Pondok Pesantren Putri KH. Sahlan Rosjidi Unimus Dr. Hj. Siti Aminah, STP, M.Si pada Jum’at (15/05/2020) bahwa pesantren yang dikembangkan dari Rusunawa putri tesebut telah berkiprah lebih dari 12 tahun mendampingi mahasiswa. “Kami memiliki komitmen kuat dalam membina mahasiswi, tidak hanya berkompeten terhadap keilmuan yang telah menjadi pilihan di Unimus juga memiliki kompetensi keberagamaan, kepemimpinan, kepribadian, dan keterampilan kebahasaan” terangnya.

Diterangkan oleh Dr. Siti Aminah, pada masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya menyesuaikan kondisi dalam strategi pendidikan dan pembelajaran bagi mahasantri.  Pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan monitoring dan evaluasi oleh tim pendamping dan pengajar. Oleh karena mahasantri tidak berada di asrama ponpes, maka atas persetujuan Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang. “Terkait dengan kondisi pandemi, Direktur Ponpes KH Sahlan Rosjidi mengambil kebijakan memberikan pengembalian sebagian biaya yang telah dibayarkan oleh orangtua mahasantri sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab pimpinan dan pengelola Ponpes” terangnya. Kegiatan normal di pondok pesantren akan dilaksanakan kembali, setelah kondisi dan situasi Covid-19 dinyatakan aman.

 

Loading

Leave a Reply