Semarang | Selasa (12/7/2024) Program Studi S1 Sains Data Fakultas Sains dan Teknologi Pertanian (FSTP) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan Focul Group Discussion (FGD) Penyusunan Panduan MKBKM Mandiri, Program Hibah AKPT atau Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi bagi Institusi atau Program Studi.

Kegiatan FGD ini dilaksanakan di ruang meeting room lantai 2 Hotel Nindia Semarang, dengan dihadiri oleh Dekan (Dr. Nurhidajah), Ketua Program Studi, Dosen dan Sivitas Akademika di lingkungan FTSP Unimus, serta mengundang narasumber Kepala Departemen Statistika Universitas DIponegoro (Dr. Tarno, M.Si).

Disampaikan oleh Ketua Prodi S1 Sains Data Unimus (Saiful Amri, M.Kom)  Kegiatan FGD ini adalah bentuk dari kepercayaan dan amanat yang diberikan kepada program studi S1 Sains Data  dalam bentuk Hibah untuk Institusi atau Program Studi yang pertama kali. Hibah ini diperuntukan untuk akselerasi kurikulum yang di dalamnya terdapat kegiatan penyusunan pada MBKM Mandiri. Harapannya sebagai Prodi baru S1 Sains Data bisa melaksanakan amanat ini dengan sebaik mungkin.

Menambahkan Saiful Amri berkata dalam laporannya bahwa kegiatan FGD penyusunan panduan MBKM mandiri tersebut sebagai salah satu keperluan yang dilakukan sebagai langkah untuk persiapan Akreditasi Prodi dimana yang di dalamnya terdapat kegiatan penyusunan Panduan MBKM Mandiri.

Sementara itu Dekan FSTP Nurhidajah dalam sambutannya mengatakan pada pelaksanaan FGD ini agar dijadikan momentum untuk belajar bersama dalam penyususnan panduan MBKM Mandiri. “Hari ini kita belajar bersama baik Dosen dan Tendik dengan Narasumber terkait dengan penyusunan panduan MBKM Mandiri yang merupakan hibah pertama prodi S1 Sains Data terkait dengan Isntitusi atau Prodi, Mudah-Mudahan melalaui cipta ini bisa memberikan hasil yang Optimal” Ucap Nurhidajah.

“Saya berharap melalui materi yang disampaikan oleh narasumber bisa dipelajari untuk kemudian di implementasikan sehingga bisa mengasilkan luaran dalam bentuk tidak hanya panduan MBKM saja, melainkan juga bagaimana cara mengkonfersi nilai yang sesuai dengan panduan, sehingga nantinya bisa menghasilkan mahasiswa dan lulusan dengan capaian kompetensi yang diinginkan”. Sambung Nurhidajah.

Loading

Leave a Reply