Demak | Dalam upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim, tim PPK ORMAWA IMM Asy-Syifa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) resmi meluncurkan Program Kampung Iklim di Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Kegiatan Launching dan Sosialisasi ini dilaksanakan di Balai Desa Purwosari dan dihadiri oleh lebih dari 35 peserta dari unsur perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, hingga warga setempat, Kamis, 17 Juli 2025.

Turut hadir pula Camat Sayung yang mendukung penuh program ini sebagai bentuk sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menghadapi tantangan iklim. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Unimus, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa dalam menggerakkan masyarakat peduli lingkungan.

“Kami bangga mahasiswa Unimus melalui IMM Asy-Syifa dapat turun langsung ke masyarakat, membawa gagasan dan solusi yang aplikatif untuk menjaga lingkungan. Ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Wakil Rektor III Unimus.

Ketua tim PPK ORMAWA IMM Asy-Syifa dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan, dengan berbagai kegiatan edukatif dan partisipatif.

Beberapa program utama yang dipaparkan kepada warga yaitu berupa Edukasi pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan hidup, Sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi PUSAKA (Purwosari Sadar Iklim dan Alam) sebagai bank sampah digital dan Pelatihan mendaur ulang limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai.

Tak hanya sekadar pemaparan, tim juga menggelar demo langsung penggunaan aplikasi PUSAKA serta mengajak warga terlibat dalam sesi diskusi dan tanya jawab interaktif. Kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusias. Masyarakat menunjukkan respon positif, terutama terhadap inovasi bank sampah digital yang dinilai relevan dengan kebutuhan dan potensi lokal.

“Program ini memberi wawasan baru bagi kami, terutama tentang cara mengelola sampah secara bijak. Aplikasi PUSAKA juga sangat membantu dan mudah digunakan,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan Desa Purwosari dapat menjadi percontohan Kampung Iklim yang aktif, mandiri, dan berkelanjutan dalam menghadapi isu perubahan iklim di tingkat lokal.

Loading