Pembukaan Pelatihan NCP dan HACCP
Dekan FIKKES dalam menyampaikan sambutan

Semarang │(17/07/2017) Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) bekerjasama dengan DPD Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Jawa Tengah mengadakan kegiatan Pelatihan Nasional Nutritional Care Proses (NCP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Kegiatan yang bertempat di gedung laboratorium terpadu tersebut dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 17-22 Juli 2017 mengambil tema “HACCP dan NCP dalam menunjang pelayanan gizi menuju areditasi dan sertifikasi rumah sakit”. Pelatihan NCP dilaksanakan selama 35 jam sedangkan pelatihan HACCP dilaksanakan selama 30 jam. Dalam laporannya, ketua panitia (Sufiati Bintanah, SKM, M.Kes) menyampaikan bahwa kegiatan diikuti oleh 40 peserta dari Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan alumni. “Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan para ahli gizi dalam penerapan sistem HACCP dan NCP pada penyelenggaraan makanan di rumah sakit serta dapat menerapkan ilmu dari pelatihan untuk menunjang pelayanan prima baik di rumah sakit maupun puskesmas” ungkap ketua panitia. Ketua panitia menambahkan bahwa kegiatan pelatihan meliputi pembelajaran di kelas berupa ceramah, study kasus, diskusi, presentasi, kunjungan di RS, praktek di laborat serta evaluasi tulis.

Peserta pelatihan NCP dan HACCP berfoto bersama ketua AsDI, Wakil Ketia DPD PERSAGI, Dekan Fikkes dan pembicara (trainer)
foto bersama peserta pelatihan dengan narasumber

Turut hadir dalam kegiatan pembukaan acara adalah Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Unimus (Dr. Budi Santosa., SKM., M.Si.Med) dan Ketua Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) Dr. Martalena Purba, DCN, M.Kes, RD, Wakil Ketua DPD PERSAGI Jawa Tengah (Dr. Ali Rosidi, SKM., M.Si). Dekan Fikkes dalam sambutannya mengungkapkan bahwa seluruh peserta dan alumni gizi yang menjadi peserta pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam bidang gizi agar kualitas layanan pada pasien dapat meningkat. Sementara itu Wakil Ketua DPD Persagi) Jawa Tengah yang membuka acara tersebut dalam sambutannya mengungkapkan bahwa ahli gizi harus selalu update ilmu untuk meningkatkan kompetensinya. “Ahli Gizi harus menunjukkan kemampuannya melakukan asuhan gizi yang baik dalam abdiannya dan selalu mengupdate ilmu setiap saat” papar Ali Rosidi.

Pelatihan menghadirkan keynote speaker Dr. Martalena Purba, DCN, M.Kes, RD (Ketua AsDI) yang memberikan topik “Tantangan Profesionalisme Dietisien Dulu,Kini dan Masa Datang”. Pelatihan juga menghadirkan pakar-pakar pangan dan gizi dari PERAGI, Fakultas Kedokteran Undip, RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus. Ketua AsDI pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa bidang utama gizi ada tiga yaitu bidang gizi klinik yang berhubungan dengan pasien, gizi komunitas dan bidang penyelenggaraan makanan. “Tantangan sekarang terutama dalam bidang gizi klinik, pendidikan ahli gizi klinik masih beragam ada yang D3, S1 dan profesi gizi sehingga kompetensinya harus selalu di upgrade agar ketika bekerja nanti bisa sejajar dengan profesi lain, sehingga dengan pelatihan berkelanjutan kompetensi ahli gizi akan semakin meningkat” ungkap ketua AsDI. Ketua AsDI yang sekaligus ahli gizi di RSUP Dr. Sarjito tersebut menambahkan bahwa pelatihan NCP adalah upaya untuk menstandarkan asuhan gizi di seluruh Indonesia, asuhan gizi yang baik juga menjadi komponen penilaian akreditasi RS. “Sementara itu pelatihan HACCP berkaitan dengan penyelengaraan makanan, keamanan pangan yang tentu saja juga berkaitan dengan keamananan pasien” tambah Ketua AsDI.

Reportase UPT Kehumasan & Protokoler.

Loading