Semarang | Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Fasilitasi kegiatan Entrepreneurship Bootcamp 2024, yang diinisiasi Muhammadiyah Center for Enterpreneurship and Business Incubator (MCEBI) bekerjasama dengan Badan Otoritas Borobudur, dengan diikuti oleh peserta yang berasal dari  PTMA di Indonesia, Jum’at – Ahad (26-28/7/2024). Berlangsung di dua tempat berbeda (Desa Wisata Goa Kreo, Kandri, Gunung Pati dan Kampus Unimus) kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan Minat Jiwa Kewirausahaan mahasiswa di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah.

Kegiatan MCBEI tersebut merupakan forum pelatihan studentpreneur atau kegiatan kewirausahaan untuk meningkatkan sumberdaya manusia di kalangan mahasiswa, dan merupakan wadah pengembangan kewirausahaan berbasis kampus dengan beranggotakan banyak PTMA yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Tujuannya agar saat lulus nanti mahasiswa dapat berdiri hidup mandiri dan tidak menjadi beban keluarga maupun Masyarakat.

Maka dari itu, Unimus selaku kampus yang ditunjuk sebagai Host terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan harapan nantinya sivitas akademika Unimus maupun pendamping dari kampus yang ikut serta bisa berikan pendampingan bagi UMKM dari Desa Wisata daerah masing – masing.

Pada pelaksanaan kegiatan Bootcamp MCEBI tersebut Unimus selain mejadi tuan rumah juga mengirimkan 5 tim mahasiswa untuk berpartisipasi. “untuk pelaksanaan MCEBI yang ke-2 tahun 2024 ini, Unimus mengirimkan 5 tim mahasiswa yang terdiri dari 2 tim Bisnis Digitas, 1 Tim Budi Daya, 1 Tim Bisnis Makanan Siap Saji dan 1 Tim Craff, dari total 80an peserta yang berpartisipasi” tutur Dosen Fakultas Ekonomika Bisnis (FEB) Unimus Ayu Noviani Hanum SE MSi dan sekaligus sebagai Wakil Ketua MCEBI. Dia menyampaikan hal ini dalam pembukaan Entrepreneurship Bootcamp 2024 di Desa Wisata Kandri Gunungpati 27 Juli 2024. “Para peserta yang mengikuti ajang ini adalah para mahasiswa yang sebelumnya telah menekuni dunia bisnis dan telah teruji selama 2 tahun terkahir, selain itu juga termasuk penerima dana hibah kewirausahaan dari Program P2MW yang diselenggarakan oleh Belmawa Dikti” imbunya.

Sementara itu Ketua MCEBI Dr Endang Rudiatin yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta mengemukakan wirausaha adalah profesi yang menuntut keuletan, kreativitas, dan kemampuan berkompetisi. Selain itu  juga menuntut kejujuran dengan meneladani Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Generasi muda berwirausaha adalah aset bagi negara dan bangsa Indonesia untuk mengelola kekayaan alamnya. Sejalan dengan itu MCEBI juga memberikan perhatian terhadap potensi kearifan lokal desa  wisata dengan tujuan menaikkan daya saing di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

Dampak dari kegiatan Boottcamp MCEBI selain memberikan kemanfaatan bagi mahasiswa Ekonomi juga kepada mahasiswa dari program studi lain, hal tersebut dikarenakan kegitaan bootcamp ini menyasar lebih kepada Jiwa Kewirausahaan dari mahasiswa secara umum. Sehingga nantinya akan memiliki wawasan tentang bagaimana cara agar bisa bersaing dengan produk – produk dari mahasiswa lain. Ada 15 PTMA yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai sarana yang baik untuk mahasiswa dalam proses belajar dan mengambangkan diri, selain itu mental bisnis mahasiswa kian terasah termasuk menerima pengalaman dan transfer pengetahuan dari para mentor.

MCEBI dilaksanakan dengan berbagai jenis kegiatan diantaranya pameran produk kewirausahaan, pelatihan, presentasi bisnis visual (pitch dex) diskusi interaktif dan lainnya. Selain itu juga dilaksanakan kompetisi bagi studentpreneur untuk mendapatkan kesempatan mengikuti business matching. Konsep business matching adalah pertemuan bisnis antara pengusaha dengan calon distribusi, supplier, lembaga pendanaan bahkan investor. Dengan Dihadirkan narasumber dari Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Bp. Bisma Jatmika, Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Bp. Yusuf HartantoKemenparekraf, serta Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi UKM, dan lainnya.

Skema usaha yang dikompetisikan mulai dari kerajinan, busana, kuliner siap saji, kuliner kemasan,jasa digital,jasa nondigital dan budidaya. Selain 32 Lembaga Inkubator Bisnis dan Kewirausahaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (PTMA) se Indonesia peserta bootcamp berasal dari 17 UMKM Desa Wisata.

Kegiatan tersebut menerima dukungan penuh dari Ketua Majelis Diktilitbang Prof Dr Bambang Setiaji dan Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi. Acara tersebut selain menggandeng Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOP)  juga banyak pemangku kepentingan seperti Pemkot Semarang,Pemprov Jateng dan lainnya.

Loading

Leave a Reply