Kepala sekolah dan guru SMA/ SMK di Jawa Tengah, pimpinan Unimus, pimpinan PWM Jateng dan pimpinan Hatyai University saat berpose di Hatyai University

Hatyai, Thailand │Unimus (29/01/2018) Puluhan kepala sekolah dan guru SMA/SMA Muhammadiyah dan SMA/SMK umum  bersama pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng di Jateng melakukan internasional mobility program “Benchmarking of Indo-Thai Education” atau short course pendidikan ke Thailand selama sekitar seminggu (28 Januari sampai 2 Februari 2018).

Program ini difasilitasi oleh Internasional Relationship Office (IRO) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan  dipimpin Wakil Rektor I Unimus Dr Sri Darmawati Msi,  Wakil Ketua PWM Jateng Dr. Rozihan,  SH, M.Ag yang juga anggota BPH Unimus dan Direktur IRO Unimus Muhammad Yusuf PhD. Para kepala sekolah belajar di Hatyai University Thailand tentang active learning dan sistem pendidikan tinggi dan pendidikan menengah  di Thailand.

Rombongan diterima  ramah oleh Vice President for Academic Services and Activity Affairs Hatyai University Asst Prof. Dr. Anan Tipayarat,  Dean of Didyasarin Internasional College ( DRIC))  Hatyai University Dr. Patcharee Scheb-Buenner dan Head of Comminity Public Health Departement,  Faculty of Science and Technology Hatyai University Dr. Kanlaya Tansakul. Pada program ini para kepala sekolah selain banyak belajar di Hatyai University, Prince Songhkla University, juga di Vocational School of Hatyai (Hatyaiwittayalai School).

Menurut Wakil Rektor I Unimus Dr. Sri Darmawati,  SMA dan SMK sangat perlu jejaring internasional sebagai peningkatan mutu pendidikan sekolah.  “Penting pula sebagai salah satu poin saat akreditasi sekolah. Sekaligus membuka wawasan mereka tentang pendidikan di negara lain yang bisa dijadikan referensi atau pembanding dengan sistem pendidikan kita” tambah Dr. Sri Darmawati

Sementara itu, Dr. Rozihan menyatakan PW Muhammadiyah Jateng sangat mengapresiasi langkah Unimus yang memfasilitasi para kasek SMA/K Muhammadiyah serta sekolah umum sebagai langkah internasionalisasi sekolah.  “Kepala sekolah perlu pula tahu perkembangan pendidikan dasar, menengah dan tinggi di negara lain termasuk Thailand. Sehingga wawasan mereka bisa semakin terbuka, tidak seperti katak dalam tempurung dan nantinya semakin menyadari akan kelebihan dan kekurangan sekolah yang dipimpinnya. Mereka nantinya bisa berbagai atau share ke para guru dan siswa di sekolah mereka. Dalam ajaran Islam pun diwajibkan melakukan perjalan terlebih dengan tujuan baik atau mulia seperti belajar atau menuntut ilmu” tandas Wakil Ketua PWM Jateng.

Release dari kampussemarang.com

 

Loading

Leave a Reply