Semarang | saat ini perkembangan suatu perguruan tinggi dilihat bukan Cuma dari banyaknya mahasiswa atau student body yang ada melainkan dari Financial sustainability Perguruan Tinggi atau kemampuan perguruan tinggi untuk membiayai operasionalnya dari pendapatan sendiri, dan dapat dinilai dari aspek likuiditas keuangan, aspek kemandirian keuangan perguruan tinggi dan aspek income diversification. Aspek kemandirian ini sangat penting sebagai landasan pengelolaan keuangan perguruan tinggi swasta di Indonesia, sehingga tidak hanya mengandalkan pembayaran SPP sebagai satu-satunya variabel untuk mengisi arus kas atau pendapatan.

Maka untuk menangani hal tersebut digelar kegiatan Workshop Pengolaan Usaha Bisnis kampus Kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Semarang dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI yang diselenggarakan secara online melalui aplikasi zoom meeting pada hari Sabtu (5/2/2022) dengan mendatangkan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah (Bhimo Windyo Andhoko, SH., MH.) sebagai Keynote Speech, Rektor Unimus yang diwakili oleh Wakil Rektor I (Dr. Budi Santosa, M.Si., Med) sebagai Wellcome Speech serta Pemateri Dr. Suryo Pratolo, S.E.,M.Si.,Ak.,CA.,AAP-A (Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.) Dr. Hardiwinoto SE.,M.Si (Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Kepegawaian – Universitas Muhammadiyah Semarang) dan Erna Handayani, S.E.,Ak.,M.M. (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) diikuti oleh 78 peserta yang terdiri dari pimpinan perguruan tinggi dan Kepala Biro Keuangan Perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI VI.

Kegiatan Workshop ini merupakan lanjutan dari workshop tata kelola keuangan yang telah diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan LLdikti Jawa Tengah. Workshop serupa juga telah diselenggarakan diberbagai wilayah LLdikti di seluruh Indonesia. Tujuabn dari Workshop ini adalah untuk menambah wawasan dan bersama-sama mengembangkan unit bisnis perguruan tinggi swasta untuk menjadikan sumber pendanaan internal sebagai bagian dari income diversification sebagai menunjang stabilitas dan financial sustainability perguruan tinggi swasta. Ujung dari pengelolaan bisnis kampus adalah mendukung kinerja perguruan tinggi dan memfasilitasi perguruan tinggi sehingga dapat terus berkembang dan bertahan bahkan dimasa-masa sulit.

Sementara Dr. Budi Santosa menyampaikan bahwa kegiatan Workshop ini sangat penting dan menarik untuk dilaksanakan dikarenakan bahwa disadari dalam menjalankan Majamene dan Pendidikan Perguruan Tinggi Swasta seluruh pembiayaan dan pendapatan  diatur sendiri secara mandiri , disamping ada dana hibah yang dapat diakses dari pemerintah. Akan tetapi hal tersebut tidak serta merta menyelesaikan permasalahan ekonomi yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi swasta. Maka dari itu perlu adanya pendatapan lain untuk menopang pendapatan untuk perkembangan sebuah kampus, salah satunya dengan adanya bisnis kampus atau uasaha yang dilakukan diluar pendapatan yang didapat dari masyarakat yang menguliahkan anaknya di perguruan tinggi swasta salah satunya Unimus. Selain itu  bisnis yang ada dikampus harus dikelolah dengan baik dan maksimal agar dapat menguruangi pendapatan yang dibebankan kepada orang tua wali mahasiswa ataupun masyarakat.

Dalam sambutannya Dr. Budi Santosa juga menyampaikan “Ada beberapa Bisnis yang telah dikelolah oleh Unimus sejauh ini yang juga menjadi salah satu penyumbang dalam pendapatan bagi kampus atau Income generating Kampus yakni diantaranya Unimus Mart, Unimus Boga, Unimus Bakery, Unimus Tirta, dan Unimus Café yang baru saja Launching pada tanggah 2/2/2022 lalu serta Unimus Farm yang masih dalah tahap penyelesaian pembangunan, seperti halnya dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang memiliki banyak usaha yang dikelola secara professional.

Harapan setelah Dilaksanakan kegiatan workshop ini adalah Memberi pengetahuan tambahan kepada pimpinan bidang keuangan tentang pengelolaan unit usaha atau unit bisnis perguruan tinggi swasta dengan pertukaran informasi dari masing-masing perguruan tinggi baik Unimus ataupun UM Purwokerto. Selain itu Memberikan sampel program informasi pengelolaan keuangan perguruan tinggi sebagai bahan uji coba penerapan sistem pengelolaan unit bisnis yang terkonsolidasi.

 

Loading

Leave a Reply