Seremban, Malaysia 25 – 28 Mei 2025, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menorehkan langkah strategis dalam memperluas kontribusi internasional melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan di enam sekolah mitra di wilayah Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. Kegiatan berlangsung selama empat hari, dari 25 hingga 28 Mei 2025, sebagai hasil kolaborasi erat dengan Kementerian Pendidikan Seremban melalui program Jaringan Antarabangsa.


Sebanyak 14 dosen lintas fakultas UNIMUS terlibat aktif dalam kegiatan yang mengusung berbagai tema edukatif dan aplikatif, mulai dari lesson study, literasi budaya, kesehatan reproduksi, STEM, pendidikan inklusif, hingga pemanfaatan kearifan lokal dalam pembelajaran. Rombongan UNIMUS dipimpin oleh Dr. Eny Winaryati, M.Pd. (Wakil Rektor III) dan Dr. Hardiwinoto, M.Si. (Wakil Rektor II), serta melibatkan 14 dosen lintas fakultas, antara lain: Dr. Sayono, M.Kes(Epid) (Dekan FKM), Irfanul Hakim, Ph.D (Dosen SKM), Dr. Ns. Machmudah, M.Kep.Sp.Kep.Mat (Kaprodi S1 Keperawatan), Ns. Warsono, M.Kep.Sp.Kep.MB (Dosen Keperawatan), Bdn. Novita Nining Anggraini, M.Kes (Dosen Kebidanan), Dr. Dodi Mulyadi, M.Pd (Dekan FIPH), Dr. Abdul Aziz, M.Pd (Dosen Pendidikan Matematika), Dr. Nurhidajah, M.Si (Dekan FSTP), Dr. Siti Aminah, M.Si dan Wikanastri Hersoelistyorini, M.T (Dosen Teknologi Pangan), Dr. Siti Aimah, M.Pd (Kaprodi PPG), Muhimatul Ifadah, M.Pd (Dosen PPG).


Kegiatan dimulai di SMK Panchor, di mana rombongan UNIMUS disambut hangat oleh Kepala Sekolah, En Abdul Jamil bin Mat Aris. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kehadiran UNIMUS sebagai mitra internasional yang membawa pendekatan pendidikan inovatif.


“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah penting dalam memperkaya wawasan guru dan murid kami. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi kedua pihak,” ujar En Abdul Jamil.


Dalam kesempatan tersebut, UNIMUS menyajikan edukasi STEM melalui pendekatan ethnomatematika bertajuk “Biopori: Teknologi Sederhana Penyerapan Air Hujan untuk Edukasi Berkelanjutan”. Selain itu, tim UNIMUS juga mengunjungi program PPKI (Program Pendidikan Khas Integrasi) yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dalam keterampilan seperti berkebun, pengolahan makanan, dan refleksologi. Kegiatan dilanjutkan dengan Showcase STEM dan PVMA (Program Vokasional Menengah Atas).


Di SK Senawang, rombongan UNIMUS disambut oleh Kepala Sekolah, Pn. Norizan binti Mohd Yusof, yang menekankan pentingnya pembelajaran berbasis budaya.
“Kami percaya bahwa pendidikan lintas budaya memperkuat karakter murid. Terima kasih kepada UNIMUS yang telah memperkenalkan metode inovatif dalam pembelajaran,” ungkap beliau.


UNIMUS menghadirkan metode storytelling dalam literasi digital berbasis kearifan lokal melalui kisah rakyat “Malin Kundang”. Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi kesehatan tentang pencegahan penyakit akibat gigitan nyamuk.


Hari kedua, kegiatan PkM berlanjut ke SMK Seremban Jaya, yang menyambut tim dengan persembahan tarian tradisional dari siswa-siswinya. Kepala sekolah, Tn. Hj. Norazam bin Hj. Naya, menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi ini. “Kami merasa terhormat menjadi bagian dari program internasional ini. Semoga inisiatif ini membuka peluang pertukaran keilmuan lebih luas di masa depan,” ucap beliau.


Sekolah ini menjadi pusat kegiatan lesson study, dengan pelaksanaan open classroom untuk mata pelajaran Kimia, Matematika, Pendidikan Seni Visual, dan kelas Prasekolah. Dosen UNIMUS dan guru mitra bertindak sebagai observer, sedangkan guru sekolah bertindak sebagai guru model.
Selain itu, edukasi kesehatan bertajuk “Menstruasi Itu Normal” juga disampaikan kepada siswi, meliputi perawatan kebersihan perineal, pengelolaan nyeri haid, dan pencegahan infeksi. Disampaikan pula pelatihan pertolongan pertama dan diskusi manfaat beras hitam bagi penderita diabetes. Inovasi edukatif Gesek Godong (Gosok Daun) turut dikenalkan sebagai metode sederhana deteksi klorofil.
Di SK Seremban Jaya 2, kegiatan lesson study dilaksanakan secara intensif di kelas Prasekolah. Fokus utama kegiatan ini adalah memperkuat kemampuan guru dalam melakukan observasi dan refleksi pembelajaran guna meningkatkan kualitas interaksi dan pendekatan pengajaran kepada anak usia dini. Tim UNIMUS bersama guru mitra mengkaji strategi pembelajaran yang tepat dan adaptif terhadap kebutuhan perkembangan anak, dilanjutkan dengan kunjungan ke ruang-ruang pembelajaran khusus yang dirancang untuk mendukung stimulasi keterampilan motorik, kognitif, dan sosial anak.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan di sekolah ini, dilakukan penanaman pohon secara simbolis oleh dosen UNIMUS bersama kepala sekolah, guru, dan siswa. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi anak-anak tentang pentingnya menjaga kelestarian alam sejak dini. Penanaman pohon ini mengandung pesan keberlanjutan, bahwa kerja sama antarnegara tidak hanya berdampak pada aspek pendidikan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab global bersama.
Kunjungan hari ketiga berlangsung di Kolej Vokasional Ampangan (KV Ampangan). Rombongan UNIMUS berdiskusi aktif dengan kepala sekolah dan tenaga pendidik mengenai sistem pendidikan vokasional dan peluang kolaborasi di bidang keterampilan serta teknologi pendidikan.
Dialog disertai kunjungan ke ruang praktik dan bengkel siswa, memperkuat komitmen bersama dalam membangun jejaring pendidikan vokasional yang responsif terhadap perkembangan industri dan teknologi.
Hari Keempat: SMK Tunku Ampuan Najihah
Hari terakhir ditutup dengan kunjungan ke SMK Tunku Ampuan Najihah, di mana UNIMUS mengangkat tema Culturally Responsive Teaching, sebuah pendekatan yang menekankan integrasi budaya lokal dalam proses pembelajaran. Kepala Sekolah, Pn. Haslina binti Mohd Nasir, menyampaikan,
“Pendekatan pendidikan berbasis budaya sangat relevan dengan tantangan global saat ini. Kami sangat mengapresiasi kontribusi UNIMUS dalam memperkenalkan nilai-nilai budaya Jawa kepada siswa kami.”
Selain pengajaran berbasis budaya dan gaya hidup sehat tradisional, tim UNIMUS juga melaksanakan aksi nyata pelestarian lingkungan dengan kegiatan penanaman pohon bersama guru dan siswa.
Wakil Rektor III UNIMUS, Dr. Eny Winaryati, M.Pd., yang memimpin langsung delegasi, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen UNIMUS dalam memperluas kontribusi global di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat.
“Pengabdian masyarakat internasional ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga pertukaran budaya dan penguatan kompetensi global. Lesson study yang kami lakukan telah membuka ruang refleksi antarpendidik lintas negara,” ujar Dr. Eny.


Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan, UNIMUS menyerahkan cinderamata khas Indonesia berupa batik kepada setiap sekolah mitra.


Rangkaian kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam membangun diplomasi pendidikan yang berkelanjutan antara UNIMUS dan sekolah-sekolah di Seremban. Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut melalui program-program lanjutan, riset bersama, pertukaran pelajar, serta pengembangan kapasitas guru dan dosen dalam kerangka kerja sama pendidikan ASEAN.

Loading