Semarang | Di era digital yang semakin mengglobal saat ini, dunia semakin terkoneksi. Pengalaman untuk terlibat dengan komunitas internasional menjadi hal yang sangat penting terlebih bagi mahasiswa. Karena mahasiswa termasuk dalam global citizens, dimana bergabung dengan masyarakat internasional khususnya diajang konferensi ilmiah dapat dijadikan sebagai investasi diri untuk menambah wawasan dan pengetahuan di luar Indonesia. Berangkat dari hal tersebut, empat mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengikuti kegiatan 17th Students Scientific Conference di Universiti Sains Malaysia, pada Kamis (27/02/2020) lalu.

 

Adapun ke-empat mahasiswa yang  berkesempatan tersebut adalah Hanum Laksita Intan Hapasari, Dhindi Dwi Andani, Ayu Purudita, serta Moh. Danil Ahsan M. Ke-empat mahasiswa Kedokteran Gigi tersebut sukses mempresentasikan hasil researchnya dalam conference yang pesertanya dari sebagai negara seperti Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Kaprodi Kedokteran Gigi Unimus, drg. Hayyu Failasufa menyatakan bahwa mengikuti kegiatan ilmiah internasional tersebut sebagai upaya peningkatan publikasi karya ilmiah mahasiswa serta memberikan pengalaman dan pengembangan diri bagi mahasiswa FKG. “Saya mewakili Dekan FKG berkesempatan pula berdiskusi dengan Dekan School of Dental Sciences USM, Prof Dr. Mohd Fadhli Kamis untuk peningkatan implementasi kerjasama dengan School of Dental Sciences Universiti Sains Malaysia (USM), “ ujarnya.

 

Kaprodi S1 Kedokteran Gigi Unimus drg. Hayyu Failasufa Bersama Dekan School of Dental Sciences Setelah Meeting

Moh. Danil Ahsan M. K sebagai salah satu mahasiswa yang terpilih memaparkan bahwa 17th Student Scientific Conference merupakan event untuk memberikan wadah bagi mahasiswa yang belum lulus sebagai seorang sarjana untuk saling berbagi dan bertukar satu sama lain tentang pengalaman penelitian dan bekerja pada bidang kedokteran gigi. “Event ini merupakan pengalaman baru untuk saya dalam melakukan presentasi di depan juri dengan Bahasa Inggris. Event tersebut seolah-olah berkata kepada saya bahwa you must be dazzling to dazzle everyone. Untuk menjadi dazzling saya harus belajar dan memahami bahwa the world is not just in my campus. Event kali ini membuat saya menjadi lebih termotivasi untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Jangan pernah merasa bisa dan besar agar kita mau belajar, “ tambahnya.

 

Loading

Leave a Reply