
Semarang Ι Unimus (15/10/2018) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) yang selama ini telah menjalin partnership dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah dan A’isyiyah di Jateng kembali melakukan program internasionalisasi. Kegiatan di helat di Aula RSGM Unimus pada Senin (15/10/2010) bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen). Pimpinan Wilayah Muhammadiyah serta Pimpinan A’isyiyah Wilayah Jawa Tengah. Acara yang di handle oleh International Relationship Officer (IRO) Unimus tersebut di gelar dalam International Workshop Program bertema “Managing School: Learning from Cambridge and International Islamic School Around the World”. Hadirkan Ust. Zulfan Haidar Zamzuri Umar yang merupakan Principal of International Islamic School Malaysia, workshop diikuti oleh 449 orang terdiri dari guru dan kepala sekolah TK ABA, SD, SMP, SMA/SMK Aisyiyah dan Muhammadiyah di Jawa Tengah. Dibuka oleh Wakil Rektor I Unimus Dr. Sri Darmawati, Msi acara juga di hadiri oleh majelis Dikdasmen PWM dan PWA Jawa Tengah.

“Melalui kegiatan ini sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah di Jawa Tengah dapat belajar banyak dan meniru tentang sistem atau metode pembelajaran pada International Islamic School di Malaysia dan negara lain” papar Wakil Rektor I Unimus. “Salah satu tujuannya, agar membuka wawasan internasional guru dan kepala sekolah. Guru dan Kepala Sekolah akan mendapatkan sharing informasi tentang bagaimana pengelolaan sekolah Islam secara Internasional. Harapannya dapat di terapkan di Sekolah Muhammadiyah / Aisyiyah di Indonesia atau minimal metode pembelajaran di Sekolah Muhammadiyah / Aisyiyah di Indonesia dapat di sandingkan dengan sekolah Islam lain di dunia” tambah Dr. Sri Darmawati.

Pembicara Ust. Zulfan Haidar Zamzuri Umar, M.Ed yang juga menjadi Head Of Cambridge International Examination Center My102 menyampaikan paparannya dalam empat termin. Pengurus cabang istimewa Muhammadiyah Malaysia yang memiliki basic pendidikan dari TK sampai SMA di perguruan Muhammadiyah di Yogyakarta tersebut menyampaikan berbagai kita bagaimana memanage sekolah dan peserta didik merujuk pada kurikulum Cambridge dan kurikulum Islam di berbagai negara. Dipandu oleh moderator Ns. Mardiana Kamila, S.Kep dari Global Unimus, Ustadz Zulfan mengajak peserta untuk berdiskusi banyak tentang berbagai hal meliputi: mapping the school, setting up clear vision and mission, academic affairs and curriculum juga tentang student affairs: extra curricular. Ustadz Zulfan membagi ilmu tentang bagaimana memetakan sekolah dan bagaimana menyusun suatu filosofi, visi, misi serta standar operasional prosedur yang jelas. “Institusi yang dapat maju dan berkembang pesat jika memiliki filosofi, visi dan misi yang jelas dan program yang baik” paparnya. Ustadz asli Kauman Yogyakarta tersebut juga membagi ilmu tentang bagaimana memanage permasalahan pada pengajar, pembelajar dan orang tua. “Penyelesaian masalah guru atau pengajar adalah dari yang awalnya problem menjadi solver, menyelesaikan permasalahan pembelajar adalah merubah dari zero menjadi hero, dari yang bukan siapa-siapa menjadi juara. Sedangkan menyelesaikan permasalahan dengan orang tua siswa adalah dengan merubah orang tua yang awalnya menjadi musuh menjadi partner” tambah Ustadz Zulfan.
Reportase UPT Humas dan Protokoler