Semarang | (20/07/2019) Berbicara mengenai bencana alam, negara Indonesia khususnya provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah dengan banyak wilayah yang berpotensi terdampak seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, maupun tsunami karena terletak dalam area Cincin Api Pasifik. Oleh karenanya, dalam rangka memberikan bekal dan menjadi agen penting untuk pengurangan risiko bencana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar workshop “Peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah Dalam Pengurangan Risiko Bencana”. Bertempat di ruang rapat FK Unimus, workshop tersebut menghadirkan H. Naibul Umam Eko Sakti, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah dan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan, perwakilan Aisyiah, perwakilan program studi, serta peserta KKN yang akan berangkat ke Bengkulu pada 29 Juli 2019 mendatang.

 

 

Hadir untuk memberikan sambutan, Herlisa Anggraini, SKM, M.Si,.Med selaku Ka. Bidang Pengabdian dan KKN Unimus. Pihaknya menyampaikan bahwa pembekalan tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat belajar bagaimana cara menanggulangi, mengurangi resiko bencana, dan siap dengan dirinya sendiri untuk selamat. “Terlebih Unimus memiliki homebase di bidang kesehatan, sehingga saat terjadi bencana mahasiswa dapat tergerak kepeduliannya menjadi relawan dengan membantu korban bencana, “ jelasnya.

 

 

Sementara itu, Naibul Umam menjabarkan masalah pengenalan ancaman bencana, pengurangan resiko bencana, pengalaman lapangan dalam penanganan bencana di Palu dan Lombok. Ia juga memotivasi mahasiswa untuk terlibat sebagai relawan terkait penanganan kebencanaan. Pihaknya menyatakan bahwa sudah saatnya generasi muda untuk paham peduli dan turut andil dalam proses mitigasi bencana. “Kampus perguruan tinggi termasuk perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) dimanapun berada, memiliki potensi yang sangat baik dalam usaha pengurangan resiko bencana di Indonesia. Salah satunya Universitas Muhammadiyah Semarang ini, harapannya mampu menghasilkan rescuer yang handal dan terampil”, paparnya.

 

 

Loading

Leave a Reply