Semarang | Berbicara mengenai Blended Learning maka tentu hal ini terkait dengan model pembelajarana yang tidak hanya dilakukan secara tatap muka (face-to-face) melainkan juga secara virtual. Maka tidak heran apabila kemudian saat ini Blended Learning menjadi perbincangan yang hangat di dunia pendidikan mengingat bertambah canggihnya teknologi yang tentu juga semakin tingginya demands dalam proses pembelajaran. Berangkat dari kebutuhan tersebut, Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar “Workshop Blended Learning Pada Pelajaran Kimia Menunjang Era 4.0 Menggunakan LMS Schoology dan Software Marvin Sketch”, pada Rabu (18/09/2019). Bertempat di Gedung Aula FK Unimus, acara diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai SMA/SMK/Sederajat se Jawa Tengah.

 


Hadir untuk memberikan sambutan, Wakil Rektor III Unimus Dr. Samsudi Rahardjo, MM. , MT. Pihaknya menyampaikan bahwa bagaimanapun belajar adalah proses dua arah yang memerlukan feedback antara pengajar dan juga peserta didiknya. “Diperlukan kombinasi yang proporsional antara metode konvensional dengan inovasi dari e-learning yakni Blended learning, dimana metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara training konvensional dimana pengajar dan peserta didik bertemu langsung dengan online learning yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, “ jelasnya.

 


Ada 4 (empat) pembicara dalam kegiatan Workshop Blended Learning tersebut. Fitri Fatichatul Hidayah, M.Pd (Dosen FMIPA Unimus) sebagai pembicara pertama memaparkan materi “Blended Learning Pembelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas”, dilanjutkan dengan pembicara kedua Eko Yuliyanto, S.Pd.Si, M.Pd (Dosen FMIPA Unimus) dengan materi “LMS ; Schoology”, dan Dr. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt sebagai pembicara ketiga dengan materi “Refleksi Pembelajaran”, serta materi “Marvin and Kimia Komputasi” yang diulas oleh Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt.

Loading

Leave a Reply