Inventor muda Unimus pemenang kompetisi “World Invention Competition and Exhibition”

Shah Alam Ι (08/10/2019) Kontingen mahasiswa S1 Pendidikan Kimia terdiri dari empat mahasiswa yaitu Miftakhul Hidayati, Nur Faridatus So’imah, Rista Ni’matul Maula dan Destyana Larasati berhasil raih prestasi membanggakan dalam ajang “World Invention Competition and Exhibition” yang di gelar pada 2-6 Oktober 2019 di Subang Jaya Malaysia. Melalui project  berjudul “Helps Save Your Life from Hypertension with B-Pack (Bittern Salt Package) Product” Miftakhul dan teman-teman berhasil meraih bronze medal (medali perunggu) kategori health and medical menyisihkan 139 tim peserta lomba. Young scientists Unimus berhasil menyisihkan peserta lomba dari 8 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Turkey, Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Vetnam dan Philippine.

Miftakhul dan teman-teman membuat produk dari bittern (limbah air garam) rendah natrium (40% less sodium salt) terdiri dari 4 produk bernama “Lessosa” (less sodium salt, b-ion water, salt scrub, dan bath salt) yang dapat dimanfaatkan oleh penderita hipertensi. Produk kreasi young scientists Unimus ini mampu mampu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan relaksasi penderita hipertensi.

B-Pack (Bittern Salt Package) Product karya Miftakhul Hidayati dan tim

Dikemukakan oleh Miftakhul Hidayati selaku leader, ide awal tercetus karena adanya keprihatinan terhadap tingginya insiden hipertensi di masyarakat. ”Data WHO menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi terus meningkat, diperkirakan pada tahun 2025 orang dewasa akan meningkat 29%, sementara di Indonesia, sudah meningkat di atas 17%. Tingginya insiden hipertensi ini tentu sangat memprihatinkan” terang Miftakhul. “Konsumsi garam berlebih juga terungkap secara ilmiah terkait dengan tingginya insiden hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Sementara, fenomena sosial menunjukkan pola konsumsi makanan tinggi garam terutama berasal dari makanan cepat saji, makanan kaleng, dan diawetkan. Kebiasaan ini menciptakan ketidakseimbangan pengaturan tekanan darah, mineral, dan akibatnya, menyebabkan hipertensi. Pengolahan kembali “bittern” menjadi produk yang aman dikonsumsi menjadi solusi yang dapat ditawarkan”  terangnya.  Ditambahkan oleh Miftakhul bahwa inovasinya telah diuji dilaboratorium, hasil uji menunjukkan garam multimineral dari semua produk bittern olahan, larut dalam air dingin atau air panas dan mengandung lebih sedikit garam Sodium. “Riset yang telah kami lakukan, penggunaan garam rendah sodium (less sodium salt)  2000 mg tiga kali sehari dan mengkonsumsi “B-Ion Water” sebanyak 1500 mg setiap hari yang diimbangi dengan relaksasi ekstra menggunakan scrub garam dan rendaman garam mandi 20 menit selama 30 hari pada subjek hipertensi terbukti signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik” pungkasnya.

“Temuan inovasi mahasiswa tentunya akan memberikan tambahan penghasilan bagi petani garam nantinya, karena memang selama ini bittern terbuang dan tidak termanfaatkan. Harapan kedepan produk B-Pack (Bittern Salt Package) mampu dkembangkn lagi, dan dilakukan riset dengan beberapa variabel tambahan agar diperoleh diversifikasi produk. Temuan penelitian ini diharapkan tidak hanya berhenti sampai di kompetisi tapi bisa ditindak lanjuti dengan uji BPOM, sebelum proses komersialisasi” tambah Fitria Fatichatul Hidayah, SSi, MPd  selaku dosen pembimbing. Prestasi membanggakan ini semoga dapat menginspirasi young scientists lain di Indonesia untuk menciptakan produk yang memberikan kemanfaatan dan berprestasi di kancah internasional membanggakan negara.

Reportase UPT Kehumasan dan Keprotokoleran

Loading

Leave a Reply