Semarang – Beberapa waktu terakhir mulai berhembus wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI akan mengijinkan pembelajaran sekolah tatap muka mulai Januari 2021. Di tengah wabah pandemi Covid-19 yang belum berakhir serta semakin meningkatnya kasus positif Covid-19, menyebabkan keresahan akan kesehatan anak-anak selama melakukan pembelajaran di sekolah. Oleh karenanya sebagai tenaga kesehatan harus bisa mengantisipasi agar sekolah tidak menjadi kluster baru kasus Covid-19 dan yang terpenting menerapkan metode kesehatan dan keselamatan kerja saat pembelajaran tatap muka. Berangkat dari latar belakang tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (FK Unimus) menggelar seminar kesehatan secara virtual pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Mengusung tema “Tantangan Tenaga Kesehatan Terhadap Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 pada Anak di Era Pembelajaran Tatap Muka”, acara menghadirkan empat narasumber diantaranya dr. Agus Saptanto, Sp.A dengan topik Penatalaksanaan Covid-19 pada Pasien Anak Usia Sekolah di Ruang Isolasi, dr. Corona Rintawan, Sp.EM dengan paparan materi Emergency Response Plan pada Pasien Anak di Era Pandemi Covid-19, dr. Hema Dewi Anggraheny, M.Kes dengan materi Penerapan Safety Patient pada Pasien Anak di Fasilitas Kesehatan Primer di Era Pandemi Covid-19 serta dr. M. Riza Setiawan, MOSH dengan topik Penerapan K3 bagi Tenaga Kesehatan terhadap Lonjakan Kasus Covid-19 pada Anak. Acara tersebut dimoderatori oleh dr. Galih Prakasa dan diikuti oleh ratusan peserta.

Hadir secara virtual untuk memberikan sambutan Dekan FK Unimus dr. Wahyu Budi Martono, M.Si.Med.Sp.THT-KL. Pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan Seminar Kesehatan tersebut termasuk serangkaian acara Sumpah Dokter FK Unimus yang ke-25. “Dengan kerja keras tim yang telah mempersiapkan acara ini semoga dapat memberikan kebermanfaatan ilmu bagi kita semua khususnya tenaga kesehatan. Mengingat kasus Covid-19 yang saat ini semakin meningkat dan pemerintah (Mendikbud) akan mengijinkan pembelajaran sekolah tatap muka mulai Januari 2021 walaupun pada akhirnya wacana tersebut ditunda. Dikarenakan dikhawatirkan akan adanya lonjakan kasus positif Covid-19, “ paparnya. (AWD)

 

Loading

Leave a Reply