Drs. Marpuji Ali., M.Si (PP Muhammadiyah) Menyampaikan Ceramah di Kampus Unimus
Bapak Drs. Marpuji Ali., M.Si (PP Muhammadiyah) Menyampaikan Ceramah di Kampus Unimus

UNIMUS | SEMARANG | (7/1/15) di Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) telah diselenggarakan Pengajian Akbar tahun 2016 bersama Drs. Marpuji Ali., M.Si (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dalam rangka Pembukaan Kajian Rutin Pegawai, Pelantikan Aisyiyah Komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Serah Terima Tanah Wakaf. Hadir dalam acara ini Rektor Unimus beserta jajarannya, Ketua BPH Unimus beserta jajarannya, Dekan dan Kaprodi di lingkungan Unimus, serta segenap civitas akademika Unimus. Dihadiri pula oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah periode 2010-2015 (Drs. H. Musman Thalib, M.Ag.), Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah periode 2010-2015 (Siti Taqiah), dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tembalang beserta jajarannya.

Pengurus Aisyiyah Komunitas Unimus berfoto bersama Rektor, Ketua PWM dan Ketua BPH
Pengurus Aisyiyah Komunitas Unimus berfoto bersama Rektor, Ketua PWM dan Ketua BPH

Serangkaian acara pengajian akbar ini yaitu Pembacaan SK Aisyiyah Komunitas Unimus oleh Ketua Dikdasmen PWA Jateng, pengukuhan Aisyiyah Komunitas Unimus oleh Ketua PWA Jateng dilanjutkan sambutan Ketua PWA Jateng. Dalam sambutannya “program prioritas Aisyiyah adalah terbentuknya komunitas Aisyiyah di lembaga Amal Usaha Muhammadiyah karena tujuan Aisyiyah sama dengan tujuan Muhammadiyah”. Pelantikan dilanjutkan acara penyerahan wakaf sebidang tanah (1500 m2) yang diserahkan langsung oleh Pewakif (Ibu Hj. Hardini Subito sekeluarga) kepada Rektor Unimus dan Ketua BPH Unimus. Wakaf ini diserahkan dengan tujuan agar dapat dibangun Pondok Pesantren Tahfidzul Quran untuk Mahasiswa Unimus, dan pembangunan Pondok Pesantren ini sudah ada donatur sebesar 1 Milyar. Pewakif dan Rektor Unimus sama-sama menyampaikan semoga tanah wakaf ini dapat bermanfaat bagi Unimus khususnya dan barokah.

Pegawai Unimus Paling Rajin ke Masjid
Pegawai Unimus Paling Rajin ke Masjid

Selain rangkaian acara yang telah disebutkan, dilanjutkan dengan pemberian reward bagi Pegawai/Karyawan teraktif dalam kegiatan Al-Islam Kemuhammadiyahan, di antaranya Aktif Jamaah Sholat Dhuhur dan Ashar, aktif Sholat Lail, dan lain sebagainya. Pegawai yang mendapatkan predikat baik tersebut adalah Edi Priyono., S.Kom dan Erlin Kusumawati. Adanya pemberian Reward dari Lembaga Studi Islam Kemuhammadiyahan Unimus diharapkan agar semua warga Unimus lebih giat lagi dalam beribadah, sebagai bentuk motivasi karena penghargaan tertingi ibadah adalah dari Allah SWT, tegas Ketua LSIK (Rohmat Suprapto, S.Ag., M.Si).

Tanah Untuk Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an  kepada Rektor Unimus
Penyerahan wakaf Tanah Untuk Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an kepada Rektor Unimus

Rektor Unimus menyampaikan terimakasih atas pemberian wakaf tanah kepada Unimus karena dengan adanya Pondok Pesantren maka akan menjadikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus meningkat lebih tinggi. Dilanjutkan sambutan oleh Ketua BPH Unimus yang tak lain juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pewakif, yang beliau sampaikan bahwa janji Allah tidak mungkin diingkari yaitu orang yang mewakafkan sebagian hartanya maka segala amal kebaikan dan namanya akan selalu meskipun sudah meninggal dunia. Terlantiknya Komunitas Aisyiyah Unimus diharapkan dapat memberikan semangat dan dukungan bagi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya dan dapat menjadikan pedoman Hidup Islami warga Muhammadiyah, tegas Ketua PWM Jawa Tengah.

Tausiyah oleh Drs. Marpuji Ali M.Si (Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah) menjelaskan mengenai perjuangan tokoh Muhammadiyah dengan mengambil tokoh Ketua Ranting PRM Kabil, PCM Nongsa, Kota Batam. PRM Kabil mempunyai motto cita-cita, kerja keras, komitmen moral, kerjasama, ikhlas, tekun, santun, jujur dan amanah, serta bersahaja. Segala macam cara dilakukan untuk berjuang demi warga Kabil yang berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah. Meskipun beliau dari keluarga yang kurang mampu pula, namun beliau memiliki cita-cita dan etos kerja yang tinggi sehingga dapat mewujudkan PRM Kabil yang tenteram. Karena Muhammadiyah membutuhkan kader yang banyak untuk menghidupkan dan membangkitkan Muhammadiyah, meskipun bukan terlahir dari Muhammadiyah bisa menjadi kader Muhammadiyah seperti Ketua PRM Kabil, Nongsa, Batam. Modal yang dimiliki beliau bukan uang, melainkan cita-cita dan perjuangan berjihad fii sabilillah (berjuang di jalan Allah) dan memiliki etos kerja tinggi untuk menjaga kepercayaan serta kejujuran. Beberapa patah kata yang terakhir yaitu Muhammadiyah tidak memiliki modal uang tetapi memiliki cita-cita yang tinggi, bersifat amanah dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran”. [UKM Komunikasi – Humas & JIPC].

Loading

Leave a Reply