Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dikomandoi oleh Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora (FIPH) kembali menggelar Edusaintech yang ke-3 pada Rabu, 18/6/2025, secara online dan disiarkan langsung dari ruang 809 Gedung Kuliah Bersama (GKB) II Zoba B. Edusaintech 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian FIPH International Conference tahun 2025. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Unimus untuk mempersiapkan program studi khususnya di FIPH agar semakin bergerak menuju level internasional, sekaligus memperkaya wawasan mahasiswa agar tidak hanya terpaku pada pembelajaran dalam kampus, tetapi juga memiliki perspektif global.
Dengan mengangkat tema “Memberdayakan Pikiran: Peran Pendidikan STEM, Matematika, dan Sains dalam Menghadapi Tantangan Global”. Seminar internasional ini menghadirkan diskusi mendalam mengenai pendekatan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang kini semakin relevan dan dapat diterapkan di berbagai jenjang sekolah.
Acara ini menghadirkan empat narasumber utama dari berbagai negara di Asia, yaitu Dr. Tomy Tanu Wijaya dari Beijing Normal University, China, yang membahas penelitian tentang STEM., Assoc. Prof. Dr. Chokchai Yuenyong dari Khon Kaen University, Thailand, yang berbagi pengalaman pembelajaran STEM di Thailand., Assoc. Prof. Dr. Hutkemri dari Universiti Malaya, yang mengulas penerapan deep learning dalam STEM., serta Asst. Prof. Dr. Abdul Aziz, M.Pd. dari Universitas Muhammadiyah Semarang, yang mempresentasikan kolaborasi STEM Indonesia-Malaysia.
Sebanyak lebih dari 200 peserta, terdiri dari mahasiswa, praktisi, dan umum, turut meramaikan seminar ini. Lebih dari 45 presenter hadir dari seluruh Indonesia dan luar negeri, termasuk 11 presenter dari Filipina yang berbagi ilmu serta pengalaman tentang pendidikan STEM di negara mereka, membuka peluang pertukaran implementasi pembelajaran antara Indonesia dan Filipina.
Dekan FIPH Unimus, Dr. Dodi Mulyadi, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dapat menyelenggarakan konferensi internasional yang menjadi wadah kolaborasi ilmiah bagi para akademisi dan praktisi pendidikan. “Konferensi ini diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi peneliti, akademisi, guru, dan mahasiswa, dengan mempromosikan strategi inovatif serta materi pembelajaran yang relevan,” ujarnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV Unimus, Muhammad Yusuf, STP., M.Si., Ph.D., yang menyambut seluruh peserta dan pembicara dari berbagai penjuru dunia baik secara luring maupun daring. Ia menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan, sains, dan teknologi sebagai kunci menghadapi tantangan global.
Edusaintech 2025 merupakan bagian dari FIPH International Conference yang berlangsung selama dua hari. Keesokan harinya, Kamis (19/6/2025), akan dilanjutkan dengan konferensi internasional ke-8 bidang Bahasa dan Sastra Inggris, ELLIC 2025, dengan tema “Masa Depan Berkelanjutan untuk Pembelajaran Bahasa, Linguistik, Sastra, dan Penerjemahan.”
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora (FIPH) Unimus memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung terselenggaranya seminar internasional ini, berharap agar kegiatan ini terus menjadi wadah pengembangan pendidikan bertaraf internasional bagi seluruh sivitas akademika.
Reportase Humas (tsb)