Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak Hadiri Milad IMM Unimus ke-54

 

UNIMUS | Semarang | Dalam rangka memperingati Milad IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) yang ke-54, Unimus menyelenggarakan seminar nasional yang bertemakan “Peran IMM Mewujudkan Masyarakat Berbudaya Untuk Indonesia Berdaulat”. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, 3 Maret 2018 tersebut menghadirkan Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, sebagai keynote speakernya. Berlokasi di Gedung SLB Semarang seminar nasional tersebut diikuti oleh berbagai kalangan terutamanya mahasiswa baik yang berasal dari Unimus sendiri maupun dari luar.

Dahnil Anzar sendiri memberikan paparan bahwa dakwah yang paling sejati adalah “Keteladanan”. Bagaimana mungkin seseorang atau pendakwah dapat diterima apabila tidak diiringi dengan moral dan perilaku yang baik pula dari pendakwah itu sendiri. Sehingga keteladanan menjadi faktor penting dalam berdakwah. Dalam kiprahnya tersebut, Dahnil Anzar menjelaskan bahwa Muhammadiyah melakukan etos kerja, budaya, dan spirit surat Al – Ashr yang ditekankan sejak lama oleh Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Ketua PP Pemuda Muhammadiyah tersebut mengungkapkan ada 4 (empat) pesan utama dari surat Al-Asr yang dapat diambil yaitu Pesan Keimanan, Amal Saleh, Tausiyah Kebenaran dan Kesabaran.

 

Dahnil Anzar saat memberikan pemaparan Peran IMM Mewujudkan Masyarakat Berbudaya Untuk Indonesia Berdaulat

 

Dirinya menambahkan hal yang harus dilakukan IMM agar tausiyah / gerakan kemuhammadiyahan dapat diterima, yaitu Religiuitas (tauhid yang murni dan akhlak yang tinggi), Intelektualitas (tradisi baca dan tulis), dan Humanitas (kemanusiaan). Dahnil Anzar juga bercerita dalam salah satu buku yang ia baca dengan judul Why Nations Fail. “Tidak ada Negara miskin ataupun negara kaya, yang ada adalah negara yang diurus dengan baik dan tidak diurus dengan baik. Kuncinya, kemajuan bangsa ditentukan oleh kemajuan peradaban manusianya sendiri. Sehingga, kunci utama Indonesia berdaulat terletak pada manusia yang memiliki kebudayaan maju”, imbuh Ketua PP Pemuda Muhammadiyah tersebut.

 

 

WR 3 Unimus, Drs. Samsudi Rahardjo, MM.,MT memberikan sambutan seminar nasional

Turut hadir pula Wakil Rektor 3, Drs. Samsudi Rahardjo, MM.,MT serta  perwakilan PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. Wahyudi, M.Pd. Menurut Drs. Samsudi, diharapkan IMM dapat saling berkolaborasi dengan kegiatan kampus misalnya seperti PKM (Program Kreatifias Mahasiswa) atau tapak suci. “Anggota IMM harus bisa menjadi leader dan menunjukan prestasi agar secara naluri meningkatkan kualitas dan menjadi acuan di Universitas Muhammadiyah Semarang,” paparnya.

Drs. Wahyudi sendiri menjelaskan bahwasanya yang pertama menggagas pembangunan dan pemberdayaan di Indonesia adalah anak-anak IMM. Sehingga mahasiswa Muhammadiyah harus fokus dan komitmen terhadap organisasi IMM. “Bekali dulu kemampuan kita, baru melirik politik. Agar kita tidak didekte oleh orang lain. Sehingga kita bisa jadi mandiri,” papar Wahyudi. Menurutnya, dengan kemandirian bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang berdaulat. Terlebih mandiri dibidang ekonomi. (awd/humas)

Wahyudi memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar nasional Milad IMM ke-54

 

 

Suasana Seminar Nasional Milad IMM ke-54

Humas dan Protokoler

Loading