Semarang | Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) gelar kegiatan Kuliah Umum Pakar pada Kamis (5 / 11 / 2020) bertempat di aula Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM). Dihadiri oleh Rektor (Prof. Dr. Masruki, M.Pd), Para Wakil Rektor, dengan peserta para pimpinan dan pejabat yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Sekprodi, Kepala Biro, Lembanga dan UPT serta perwakilan dosen dari Program studi yang ada di lingkungan Unimus.
Kegiatan diawali dengan dilaksanakan penandatangan MoU antara Unimus dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala BKKBN Profinsi Jawa Tengah Bpk Martin Suanta, SE, M.Si, sebagai bentuk komitmen dan kerjasama yang nyata antara Unimus dengan BKKBN. Tujuan penandatanganan tersebut untuk memberikan informasi tentang program tanggap bencana pembanguna pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana yang merupakan program strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerataan, pengelolaan dan pelaksanaan KB terutama didaerah yang mempunyai capean trendah termasuk daerah yang tertinggal, perbatasan dan kepulauan yang dirasakan masih belum optimal. Masih banyak permasalahan yang harus di hadapi diantaranya permasalahan pernikahan di bawah umur yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu minimal untuk wanita di usia 21 tahun dan 25 tahun untuk laki – laki. Hal tersebut dilakukan guna untuk menyiapkan kesiapan baik fisik maupun mental, ekonomi. Selain itu dalam bidang kesehatan juga untuk mengurangi angka stanting yang ada dan juga untuk mengurangi angka perceraian yang masih cukup tinggi, terutama di Jawa Jengah dan kota Semarang. Harus selalu di sosialisasikan untuk menghadapi hal tersebut, dan mampu mendukung program yang telah diluncurkan oleh BKKBN.
Menghadirkan narasumber Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed) kegiatan mengangkat tema “ Penguatan Gerakan Ekonomi Umat Menuju Kemandirian Bangsa” disampaikan ekonomi dari sudut pandang agama Islam, dimana disebutkan bahwa Negara Indonesia diprediksi akan menjadi the six largest Economics in the Word, prediksi tersebut didasari oleh tiga hal pokok yang diantaranya Indonesia memiliki Sumber Daya ALam yang masih cukup kuat yang menjadikan Indonesia bisa berkembang dan lebih maju lagi di bidang Ekonomi, Selain itu terkait dengan BKKBN Indonesia mempunyai Sumber Daya Manusia yang cukup kuat, dan Indonesia memiliki bonus demografi dimana lebih dari setengah penduduk Indonesia dalam usia produktif, yang tentu saja dengan adanya bonus demografi tersebut mensyaratkan adanya kekuatan atau kualitas kinerja manusia. Akan tetapi hal tersebut harus diimbangi dengan kebijakan – kebijakan yang bisa memanfaatkan kelebihan dari Indonesia, sehingga tidak akan terjadi masalah lain yang akan timbul dikemudian hari. Selain itu Indonesia memiliki kelas menengah yang ckup
besar yang konsumtif, sehingga menjadikan Indonesia menjadi negara yang potensi pasar yang besar.