Semarang | Fakultas Teknik dan Ilmuj Komputer (FTIK) universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Kuliah Umum dengan mengangat tema “Pengelolaan sampah menjadi energi di tempat pembuangan akhir dan peran masyarakat dalam Upaya pengurangan sampah”, Senin 17/10/2023, bertempat di aula lantai 8 Gedung Kuliah Bersama (GKB) II, dengan menghadirkan narasumber Ketua Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Semarang (Prof. Dr. Ir. Syafirudin, CES., MT.)

Kegiatan dibuka okeh Dekan (Dr. Ir. RM. Bagus Irawan, W., IPM.) dan dihadiri oleh Wakil Dekan Ir Luqman Assafat ST MT MKom yang juga moderator hingga penanggungjawab acara dosen Ir Achmad Solichan ST MKom., Ketua Program Studi, Dosen Sivitas Akademika serta diikuti oleh Seluruh Mahaisswa Baru di lingkungan FTIK Unimus. Dalam sambutannya Dr. Ir. RM. Bagus menyampaikan bawa kegiatan kuliah umum ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan secara umum kepada mahasiswa baru. Selain itu Dekan Bagus juga menyatakan forum ini berguna menjadi wadah transfer ilmu pengetahuan dari pakar kepada mahasiswa. Banyak hal penting terutama berkenaan persoalan lingkungan yang bisa diterima untuk membangun pola pikir kritis.

Alasan kenapa tema ini diangkat karena permasalahan akan lingkungan hidup sekarang ini semakin menjadi topik yang wajib untuk diperbincangkan, mengingat semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi, terutama pada permasalahan pengelolaan sampah, yang semakin hari semakin menumpuk, baik dari sampah industry mapun sampah rumah tangga.

Tentu saja permasalahan tersebut bukan hanya harus diselesaikan oleh pemerintah daerah maupun kota, melainkan menjadi permasalahan dan harus diselesaiakn oleh semua pihak dari pemerintah sampai ke kalangan Masyarakat umum. Kabar buruknya dengan kondisi sampah akibat aktivitas manusia yang tak terkendali akan mempercepat terjadinya bencana, tanpa ditangani dan dicarikan alternatif pemecahan masalah yang benar akan membuat situasinya semakin buruk.

Alternatif pemecahan masalah dibutuhkan mengatasi persoalan sampah di Indonesia. Perlu adanya inovasi maupun teknologi rekayasa menekan tingginya timbunan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Guru besar Undip dan sekaligus sebagai Ketua Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Semarang Prof. Dr. Syafruddin mengemukan permasalahan sampah memberikan dampak luas terhadap lingkungan, kesehatan hingga sosial masyarakat.

“Permasalahan sampah semakin serius seiring pertumbuhan jumlah penduduk yang kini mencapai lebih dari 274 juta jiwa,” tutur pakar lingkungan Fakultas Teknik Undip ini. Dia berbicara dalam kuliah umum Fakultas Teknik Ilmu Komputer (FTIK) Unimus di gedung kuliah bersama zona II.

Menurut Syafrudin sisa barang aktivitas rumah tangga, industri, dan sebagainya diklasifikasi sebagai sampah antropogenik. Istilah ini mengacu konsep aktivitas oleh manusia yang secara terus menerus akan memberikan dampak luas. Tanpa ditangani termasuk dicarikan alternatif pemecahan masalah situasinya akan semakin buruk.

Beliau juga menyebutkan dengan gambaran terbakarnya material sampah di TPA Jatibarang Kota Semarang dan berbagai kota lainnya menjadi contoh nyata, bahwa gundukan sampah menghasilkan gas metan yang berbahaya karena mudah terbakar di suasana kemarau panjang.

Beberapa TPA yang terbakar kemungkinan pemicunya kemunculan gas dari timbunan berton-ton material sampah. “Situasi darurat sampah di Jateng juga telah disinggung media sejak 2019 lalu,” tutur Prof. Dr. Syafruddin.

Selain itu Prof. Dr. Syafrudin menambahkan penanganan masalah sampah diatur UU 18/2008, tentang Pengelolaan Sampah. Dirinya ikut membuat terobosan untuk bisa membantu memecahkan persoalan sampah termasuk di Kota Semarang. Prof. Syafrudin bersama mahasiswa S-3 bimbingannya membuat inovasi memanfaatkan gas metan sampah untuk kebutuhan rumah tangga dan masyarakat.

Maka dari itu melalui kegiatan kuliah umum ini Mahasiswa diajak semakin peduli lingkungan termasuk memberikan perhatian terhadap permasalahan sampah

Loading

Leave a Reply