Semarang | Program Studi Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan Seminar “Optimalisasi Pelayanan Kegawat daruratan Maternal Neonatal dan Kesehatan Reproduksi di Era New Normal” secara  streaming online Zoom Rabu pagi  (8/7/2020). Hadir dalam kegiatan tersebut Dekan FIKKES (Dr. Ali Rosidi, SKM., M.Kes), Kaprodi D3 Kebidanan (Dewi Puspitaningrum, S.Si.T, M.Kes), Kaprodi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan (Lia Mulyanti, S.Si.T, M.Kes), Dosen dan diikuti oleh 3500 peserta perempuan dari seluruh Indonesia yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen, ASN, dan Tenaga Praktisi Kesehatan dengan dinarasumberi oleh Hj. Sumarsih, S.ST., MH., (Ketua IBI Provinsi Jawa Tengah), Dr. dr. Arieatta R.D. Pusponegoro, Sp.OG (K) (Instruktur Ambulance 118 (Konsultan Obsgyn), Elisabeth S.A. Widyastuti, SKM., M.Kes. (Direktur PKBI Jawa Tengah), Endah Sulistyowati, S.ST, M.Sc. (Dosen Kebidanan Unimus).

MC (Kiri) pimpin acara pembukaan kegiatan Seminar Kebidanan

Bencana non alam Covid – 19 telah banyak berdampak dalam peningkatan jumlah korban, baik korban jiwa dan harta, juga menimbulkan implikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan perilaku. Selain itu dekan juga menyebutkan bahwa pemerintah telah menetapkan bencana non alam covid -19 melalui keputusan presiden nomor 12 tahun 2020 tentang penetapan wabah virus corona atau covid – 19 sebagai bencana alam yang dialami di Indonesia, kata dekan FIKKES (Dr. Ali Rosidi, SKM., M.Kes.) dalam sambutan dan sekaligus membuka acara.

Dekan FIKKES (Dr. Ali Rosidi, SKM., M.Kes) beri sambutan dan membuka acara Seminar Online Kebidanan

Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator penting dalam pengukuran derajat kesehatan suatu Negara, dimana status kesehtan ibu dan anak dapat dilihat dari angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Dalam situasi yang normal kematian ibu dan anak di Indoneisa masih menunjukkan angka yang tinggi, ditambah dengan adanya wabah Covid – 19 menambah dampak lain terhadap kesehatan khususnya pada ibu hamil dan anak, sehingga pelayanan maternal neonatal menjadi salah satu yang terkena dampak, maka dibutuhkannya peningkatan dan pengoptimalan pelayanan dari segi mutu dan kwalitas terhadap masyarakat terutama kepada ibu hamil dan anak sebagai orang yang beresiko tinggi untuk tertular. Kematian ibu merupakan hasil dari dari interaksi berbagai aspek, baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun fakto – factor lain yang memperngaruhi pemberian pelayanan kesehatan secara optimal, oleh karena itu perlunya kesamaan persepsi dari semua pihak dan aspek akan pentingnya penanganan masalah kematian ibu, sehingga strategi untuk mengatasi harus adanya integrasi menyeluruh dari semua aspek kesehatan dan masyarakat.

Pengenalan Narasumber oleh Moderator (Kanan Atas)

Sementara itu dalam situasi penyebaran virus Covid – 19 seperti saat ini banyak pembatasan – pembatasan hampir terjadi disemua pelayanan rutin, termasuk palayanan kesehatan maternal, seperti pada ibu hamil dan fasilitas – fasilitas kesehatan yang lain karena takut adanya penularan baik terhadap keuarga maupun diri sendiri. Selain itu adanya anjuran penundaan pemeriksaan ibu hamil dan ketidak siapan layanan kesehatan dari segi tenaga, sarana prasarana dan alat pendukung yang masih kurang menjadi kendala untuk adanya pengoptimalan pemeriksaan kegawat daruratan terhadap maternal neonatal atau terhadap ibu  dan anak.

Selain itu juga dimasa pandemic saat ini masih banyaknya pemrasalahan yang menyangkut kesehatan, khususnya pada kesehatan ibu hamil, diantaranya  tanpa disadari banyaknya orang yang tanpa gangguan (OTG)  tertular COvid – 19 beraktivitas seperti biasa. Hal tersebut sangat beresiko menularkan terhadap orang lain dan kepada ibu hamil. Sehingga dari hal tersebut perlunya penanganan dan pengawasan dari semua pihak. Selain itu perlu adanya screening terhadap ibu hamil guna untuk pencegahan dan penanganan penularan, selain itu juga masih terjadinya keberagaman pemahaman masyarakat terhadap resiko penularan dari Covid – 19, kepatuhan masyarakat yang maish rendah untuk menjaga kesehatan diri seperti mencuci tangan dan pemakaian masker dengan baik di luar dan tempat umum.

Reportase Kehumasan Unimus

Loading

Leave a Reply