Berdasarkan data per 14 Februari 2020 oleh Map Coronavirus Global Cases, virus corona atau novel coronavirus (2019-nCov) masih menjadi ancaman banyak di berbagai negara. Virus ini setidaknya sudah menyebar di 28 negara termasuk negara Korea. Korea merupakan negara dimana berhubungan dekat dan kesamaan genetik dengan negara China, tercatat di Korea Selatan sebanyak 24 jiwa yang sudah positif terinfeksi virus corona. Hal tersebut mendorong Pemerintah Korea melakukan upaya pencegahan dan proteksi yang ketat dalam penularan virus corona.

Bersinergi dalam prevensi 2019-nCoV, tim  dosen dan mahasiswa Unimus yang terdiri dari: Ismi Elya Widarti (FKM), Muhammad Yusuf (FIKKES), Shina Samanda Alam dan Nandhini Lawrence Ananta (FK) melakukan pengabdian masyarakat Internasional, dengan fasilitasi peserta program Global Youth Leadership Exchange di Korea. Tim juga memotret manajemen preventive 2019-nCov pada delegasi. Program ini merupakan program dimana mahasiswa dapat bertukar culture, menjalin relationship antar negara peserta: Korea, Japan, Phillipina, Malaysia, Cambodia dan Indonesia.

Berbagai agenda kegiatan program ini cukup padat, salah satunya seminar dalam bentuk Peace Forum PyeongChang 2020 yang dihadirkan berbagai narasumber atau speaker kalangan international. Termasuk juga tourism program diantaranya; snow festival, fishing, sky experience dan pengenalan kota.

Sehubungan dengan 2019-nCov, berbagai langkah upaya pencegahan, diantaranya adalah panitia selalu menyiapakan masker dan mengarahkan untuk menggunakan masker ditempat umum, melepas sarung tangan dengan benar, mencuci tangan setiap 2 jam sekali, selalu dibagikan handsanitizer, tidak memegang benda yang tidak diperlukan. Pemakaian toilet dengan hygiene dengan baik juga diterapkan dengan tepat pada semua peserta.

Manajemen berkesinambungan dengan bentuk upaya pencegahan lainnya yang dapat dilihat dari setiap sudut dinding tempat umum atau lokasi keramaian dengan dipasangnya beberapa poster atau peringatan tentang langkah-langkah pencegahan virus korona, botol handsanitizer selalu disiapkan walaupun jaraknya hanya beberapa meter, thermal detector di setiap sudut tempat, ambulance selalu mengiringi rombongan selama 24 jam, dokter dan perawat selalu berjaga dengan bentuk kesiapsiagaan, dilakukan pengecekan suhu setelah dari lokasi yang berbeda, apabila diantara peserta terdapat suhu tubuh yang diatas standar 37°C maka panitia lokal di Korea langsung melakukan pengecekan lebih detail. Dari data kasus ditemukan karenana flu biasa, dan hingga akhir kegiatan semua dinyatakan sehat.

Berbagai bentuk preventive dari pemerintah korea dilakukan sangat ketat. Disampaikan oleh M. Yusuf, PhD selaku pimpinan delegasi Unimus bahwa pelajaran yang bisa kita ambil selama program Global Youth Leadership Exchange program ini yaitu pemerintah korea mengaplikasikan science dengan bentuk kepedulian terhadap proteksi atau upaya pencegahan peyebaran virus corona dengan sangat baik. “Pemerintah korea memberikan kepedulianya sangat besar tergadap delegasi berbagai negara guna untuk memastikan delegasi berangkat dalam keadaan sehat dan pulang dari korea dalam keadaan sehat. Action lebih dikedepankan dengan memberikan bantuan layanan, menyediaakan dokter dan ambulance, papan petunjuk dan pemberian berbagai fasilitas APK kepada peserta. Dari Korea kita belajar action lebih dikedepankan untuk melakukan preventive 2019-nCov” tambahnya.

Reportase UPT Kerjasama Unimus

Loading

Leave a Reply