Semarang | Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora (FIPH) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) gelar seminar internasional bertajuk The 8th English Language and Literature International Conference (ELLIC), Kamis (19/6/2025) secara Online. Kegiatan seminar internasional ini diselenggarakan oleh Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Sastra Inggris, dengan tema tahun ini yaitu “Sustainable Futures for Language Learning, Linguistics, Literature and Translation.”
ELLIC ke-8 ini menjadi satu rangkaian dari seminar internasional 3rd Edusaintec yang telah dilaksanakan sehari sebelumnya, yang memfokuskan pada topik Sains dan Teknologi. Melalui ELLIC, FIPH menegaskan komitmennya dalam memfasilitasi forum ilmiah berskala global untuk berbagi pengetahuan dan memperluas jejaring akademik lintas negara.
Acara ini menghadirkan narasumber ternama dari berbagai negara, di antaranya Asst. Prof. Dr. Siti Aimah, M.Pd. dari Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia, kemudian Assoc. Prof. Hui Ping Wei, Ph.D. dari Macau University of Science and Technology, Macau, dan Assoc. Prof. Stuart Cooke, Ph.D. dari Griffith University, Australia serta Assoc. Prof. Dr. John R. Baker, Ph.D. berasal Ho Chi Minh City University of Industry and Trade, Vietnam.
Lebih dari 200 peserta dari berbagai negara seperti China, Thailand, Macau, Filipina, Malaysia, dan Vietnam turut hadir dalam seminar ini, termasuk akademisi, peneliti, dan mahasiswa. Tidak kurang dari 80 presenter memaparkan hasil penelitian mereka, termasuk 15 presenter dari Rajamangala University of Technology, Thailand.
Dalam sambutannya, Dekan FIPH Dr. Dodi Mulyadi, M.Pd. menyampaikan bahwa ELLIC merupakan bagian dari upaya Unimus untuk mendiseminasikan ilmu pengetahuan serta mendorong kolaborasi dan pertukaran ide antar-akademisi.
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh ketua panitia laksana Dr. Abdul Aziz, M.Pd., yang jug asebagai salah satu Dosen FIPH Unimus, beliu sampaikan inti dari Seminar Internasional ini adalah untuk bagaimana menginternasionalisasikan Program Studi untuk mendukung Unimus menjadi Universitas yang unggul dan bereputasi Internasional juga menjadi Word Class University. “Seminar ini menjadi momentum penting dalam menginternasionalisasikan program studi dan mendukung visi Unimus menjadi World Class University,” ujarnya.
“Lebih dari sekadar forum ilmiah, ELLIC juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami sistem pembelajaran dan pendekatan penelitian dari luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat memperkaya metodologi dan meningkatkan kualitas penelitian yang mereka lakukan” ucap Dr. Abdul Aziz.
Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai institusi mitra sebagai co-host, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memperkuat nilai kolaboratif dan keberagaman perspektif dalam seminar.
Wakil Rektor IV Unimus, Muhammad Yusuf, STP., M.Si., Ph.D., dalam sambutannya menyatakan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menekankan bahwa seminar seperti ELLIC adalah wujud nyata dari komitmen Unimus dalam mewujudkan reputasi sebagai universitas berkelas dunia. “Kami berharap akan ada tindak lanjut berupa kolaborasi riset internasional yang berdampak luas, khususnya dalam pengembangan pendidikan di kawasan Asia,” ungkapnya. ELLIC ke-8 ini tidak hanya menjadi wadah akademik, namun juga menjadi jembatan untuk membangun masa depan pendidikan bahasa dan sastra yang berkelanjutan dan mendunia.
Reportase Humas Unimus (tsb)