Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan Pengajian Kamis Pagi bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Kamis (4/9/2025). Kegiatan yang rutin digelar dua pekan sekali ini berlangsung di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Jawa Tengah, kompleks kampus Unimus, dengan dihadiri oleh pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa.
Pengajian menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. M. Tafsir, M.Ag., sebagai penceramah. Dalam tausiahnya, ia mengulas sejarah penyebaran Islam di Nusantara, khususnya di tanah Jawa. Menurutnya, proses islamisasi dilakukan dengan pendekatan budaya, bukan melalui penaklukan. “Sejarah penyebaran Islam di Jawa dimulai dari kekuasaan raja, yang kemudian diikuti oleh rakyatnya. Islamisasi ini lewat budaya, sehingga tidak ada penaklukan,” ungkap M. Tafsir. Ia juga menekankan pentingnya peran pemimpin dalam melanjutkan tugas kenabian serta menyoroti pengelolaan zakat yang seharusnya dapat dioptimalkan oleh negara untuk kesejahteraan umat.
Sementara itu, Rektor Unimus Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. menyampaikan kabar gembira terkait perkembangan kampus. Ia mengumumkan bahwa jumlah mahasiswa baru Unimus tahun akademik 2025/2026 telah mencapai 4.000 orang. “Pencapaian ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan, karena setiap tahun jumlah mahasiswa baru Unimus selalu mengalami kenaikan yang signifikan,” ujar Prof. Masrukhi.
Rektor juga mengajak seluruh civitas akademika untuk terus aktif mempromosikan Unimus, mengingat pendaftaran masih dibuka hingga akhir September 2025. Selain itu, ia mengingatkan mengenai pelaksanaan Masa Ta’aruf Mahasiswa (MASTA) yang akan berlangsung pada 6–8 September 2025. “Saya mengajak seluruh civitas untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal, memuliakan dan melayani sepenuh hati, baik kepada mahasiswa maupun kepada orang tua dan wali,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (LSIK) sekaligus Mata Kuliah Umum (MKU), Dr. Rochdiwaraono, menegaskan bahwa pengajian ini telah menjadi budaya positif di Unimus. Ia menjelaskan bahwa LSIK terus melakukan program mentoring mahasiswa dengan tujuan memberantas buta huruf Al-Qur’an.
Sebagai bentuk apresiasi, penghargaan diberikan kepada Melinda Putri Kusuma, mahasiswi S1 Manajemen, yang dinobatkan sebagai mahasantri terbaik setelah berhasil menyelesaikan program belajar Al-Qur’an dengan lancar.
Pengajian rutin ini tidak hanya menjadi ajang memperkuat keilmuan dan spiritualitas civitas akademika, tetapi juga menegaskan komitmen Unimus dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam di lingkungan kampus. Diharapkan, kegiatan ini semakin meningkatkan ketakwaan dan semangat kebersamaan seluruh keluarga besar Unimus.
Reportase Humas Unimus (tri)