Dari kiri: Ketua DPK PPNI Unimus (Ns. Chanif,MNS), Tim Trainer AGD 118, Dekan Fikkes (Dr. Budi Santosa, M.Si.Med dan Kaprodi S1 Keperawatan Dr. M. Fatkhul Mubin pada acara pembukaan pelatihan

Semarang | Unimus (06/02/2019)  Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berada digaris depan dalam memberikan pelayanan kesehatan mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu keperawatan saat ini, sehingga perawat dituntut untuk selalu meningkatkan ilmu pengatahuan agar bisa selaras dengan perkembangan tehnologi terkini dalam bidang kesehatan yang memenuhi standar baik nasional maupun internasional. Pengetahuan dan skill perawat yang berhubungan dengan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BT&CLS) juga menjadi salah satu prasyarat yang harus dimiliki. Hal tersebut yang melatarbelakangi program studi S1 Keperawatan dan Ners Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) membekali mahasiswa dengan pelatihan BT & CLS yang di buka pada Rabu (06/02/2019).

Pelatihan diikuti oleh 114 peserta terdiri dari mahasiswa S1 Keperawatan dan Ners serta perawat klinik dengan menghadirkan delapan orang trainer  dari tim Ambulan Gawat Darurat (AGD) 118 Jakarta.  “Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BT&CLS) dan simulasi penanganan bencana di laksanakan dalam dua periode, periode pertama pada 6-10 Febuari 2019 dan periode dua dilaksanakan pada 11-15 Februari 2019” ungkap Ns. Tri Nurhidayati, M.Med.Ed selaku ketua panitia. Bertempat di Gedung NRC Universitas Muhammadiyah Semarang pembukaan dilakukan oleh Dekan Fikkes Dr. Budi Santosa, M.Si.MEd dihadiri oleh Ka Prodi S1 Keperawatan Dr. Ns. M.Fatkhul Mubin, M.Kep, Sp.Jiwa, ketua DPK PPNI Unimus Ns. Chanif, MNS dan  penanggungjawab training dari AGD 118 Ns. Muhammad Yusuf, S.Kep.

Simulasi pertolongan pada korban kecelakaan oleh trainer dari AGD 118 Jakarta

Pelatihan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Indonesia Unimus bekerjasama dengan Yayasan Ambulan Gawat Darurat (AGD) 118. Dikemukakan oleh ketua DPK PPNI Unimus Ns. Chanif, MNS Unimus telah menjalin kerjasama dengan AGD 118 sejak 2004, karena AGD 118 sudah diakui secara nasional dan internasional. “Syarat kompetensi perawat harus menguasai BT and CLS yang di peroleh melalui pelatihan dengan penyelenggara pelatihan yang sudah terbukti. Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BT&CLS) ini bertujuan memberikan pembekalan bagi lulusan perawat yang akan bekerja terjun ke masyarakat karena kemampuan dasar penanganan pasien trauma menjadi syarat utama bagi perawat yang akan bekerja di rumah sakit, klinik maupun fasilitas kesehatan yang lain” tambah Chanif. Ditambahkan oleh Ketua Program Studi S1 Keperawatan Dr. Fatkhul Mubin bahwa kegiatan pelatihan BT&CLS sealur sesuai visi program studi S1 Keperawatan dan Ners yaitu unggul di bidang keperawatan gawat darurat. “Saat ini hampir semua instansi pelayanan kesehatan mempersayaratkan menyertakan sertifikat BT&CLS sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan dan serta skill dalam bidang tersebut juga sangat menentukan dalam penerimaan tenaga kerja” tambahnya.

Sementara itu Dekan Fikkes Dr. Budi Santosa menambahkan bahwa Fikkes Unimus berkomitmen dengan mutu, berharap kompetensi lulusan dapat terpenuhi dengan baik. “Lulusan ners Fikkes Unimus harus dapat berkompetisi dengan lulusan lain. Perlu tambahan kompetensi seperti kompetensi dalam keperawatan gawat darurat melalui pelatihan BT&CLS, karena tambahan kompetensi ini sangat dibutuhkan dunia kerja dan meningkatkan daya saing lulusan. Saat ini stake holder dan user juga dapat membaca kelebihan lulusan melalui berbagai kompetensi tambahan yang tertuang dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)” tambah Dr. Budi. “Harapannya lulusan Ners segera memperoleh pekerjaan setelah lulus, waktu tunggu lulusan mendapatkan kerja kurang dari 6 bulan setelah lulus” pungkasnya.

Peserta pelatihan BT&CLS mengikuti materi pelatihan

Peserta training akan mendapatkan materi tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Bantuan Hidup Dasar, Initial assesment, stabilisasi airway dan breathing, penatalaksanaan kegawatan kardiovaskuler, Elektro Kardio Grafi (EKG), Resusitasi Jantung Paru (RJP), DC Shockpenatalaksanaan trauma dan fraktur, manajemen syok dan keracunan, serta tabilisasi musculoskeletal dan Spinal Cord. Kegiatan pelatihan meliputi perkuliahan kelas, diskusi, praktikum dan evaluasi (tulis dan praktek) serta simulasi manajemen bencana.

Reportase UPT Humas & Protokoler

Loading

Leave a Reply