Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan Drs. Samsudi Raharjo, MM, MT membuka kegiatan workshop mentoring

Semarang │(23/09/2018) Sejumlah 113 mahasiswa terdiri dari 14 musrifah pondok pesantren putri Syahlan Rosjidi Unimus dan 99 anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengikuti “Workshop Peningkatan Mutu Mentor Agama Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)”. Workshop di gelar di aula gedung NRC Unimus pada Ahad (23/09/2018). Workshop digelar oleh Lembaga Studi Islam (LSIK) Unimus di peruntukkab mutu mentor / asisten program mentoring AIK bagi mahasiswa baru Unimus tahun 2018. Hadir sebagai pembicara antara lain Dr. Listyaning Sumardiyani, MPd yang memaparkan materi “Managemen pendampingan pembelajaran orang dewasa”,  Ketua LSIK Rohmat Suprapto, S.Ag, M.Si memaparkan “Standar operasional prosedur mentoring”, juga KaUPT TIK Unimus Ahmad Fatturohman, M.Kom yang  memaparkan “Siamus mentoring dan praktek”.

Workshop mentoring dibuka oleh Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor III Drs. Samsudi Raharjo, MM, MT. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen Unimus untuk meningkatkan mutu lulusan yang kompeten dan kompetitif dalam persaingan global yang dikuatkan dengan dasar Al Islam dan Kemuhammadiyahan. “Kami menginginkan lulusan Unimus tidak hanya cerdas secara akademik namun juga dibekali dengan karakter dan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan, dan ini menjadi salah satu keunggulan Unimus” papar Wakil Rektor III.

Dr. Listyaning Sumardiyani, MPd yang memaparkan materi “Managemen pendampingan pembelajaran orang dewasa” dihadapan peserta workhop

“Kegiatan workhsop diharapkan dapat memberikan pembekalan kepada calon mentor yang akan mendampingi mahasiswa baru dalam program pembiasaan kehidupan berlandaskan nilai Islami dan Kemuhammadiyahan. Program mentoring akan mengajarkan mahasiswa baru untuk menginternaliasasi nilai-nilai AIK dalam kehidupan sehari-hari. Mentor juga akan mendampingi mereka dalam pembelajaran Al Quran dan nilai positif lain” ungkap ketua LSIK.  “Pendampingan dan bimbingan mentoring ini penting, karena mentoring akan memudahkan kita dalam memberikan pendidikan akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji” tambahnya. Dikemukakan bahwa mentor adalah mahasiswa yang bisa menjadi suri tauladan terdiri dari Musyrifah Pondok Pesantren Putri Sahlan Rosjidi juga mahasiswa pengurus IMM Unimus lain lolos selaksi sebagai mentor. “Dengan bekal workshop mentoring, mentor dapat mendampingi mahasiswa baru dalam keagamaan juga memberikan tauladan yang baik. Hasilnya kehidupan dan suasana Al Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus semakin terasa” tandas Ketua LSIK

Peserta workhop mentoring AIK berfoto bersama tim LSIK Unimus dan pembicara

Workshop diselenggarakan untuk meningatkan perilaku Islami di kehidupan kampus pada mahasiswa baru dengan berbagai pendekatan. Melalui workshop, ke-113 mentor pada program mentoring AIK diajarkan berbagai pendekatan mentoring antara lain ketrampilan beragama, berakhlakul karimah, menghargai dosen dan sesama, cara pergaulan Islami, juga peningkatan kualitas Islami dalam mengikuti dan mencontoh literasi budaya asing. di kampus Kedungmundu. Mentor juga diajarkan tentang sistem informasi pendukung mentoring yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik Unimus (Siamus).

Reportase UPT Kehumasan & Protokoler

Loading

Leave a Reply